Ekspedisi SeaTrek Menelusuri Jejak Wallace di Indonesia Timur

Monday, 27 May 24 Khanisa Azahra
Pulau Misool
Foto: Dok. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat

Penggemar sejarah dan petualang bisa segera menyiapkan diri untuk bergabung dalam ekspedisi pelayaran unik “In Search of Wallace and His Living Treasures with Dr. George Beccaloni” yang diselenggarakan oleh operator SeaTrek Sailing Adventures. Pelayaran khusus ini akan berlangsung pada 4 Oktober 2024 dengan rute dari Ternate menuju Sorong, untuk merayakan penemuan monumental Teori Evolusi melalui seleksi alam oleh naturalis Inggris bernama Alfred Russel Wallace pada 1858.

Ekspedisi 12 hari ini akan mengarungi perairan Maluku dengan tujuan utama mengunjungi Desa Dodinga di Pulau Halmahera. Desa kecil inilah yang menjadi tempat bersejarah di mana Wallace mendapat pencerahan tentang mekanisme evolusi ketika menderita demam malaria yang membuatnya berhalusinasi. Setelah sembuh, Wallace mengirim surat kepada Charles Darwin berisi ide-idenya tentang teori evolusi, yang mendorong Darwin akhirnya mempublikasikan gagasannya bersama Wallace.

BACA JUGA:   Giliran Wuling Motori Ikon Sport Tourism Bali United

Dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah itu, SeaTrek mengundang Dr. George Beccaloni, Direktur The Wallace Fund dan Wallace Correspondence Project, sebagai pemandu ahli utama ekspedisi ini. Di Desa Dodinga akan digelar upacara pemasangan plakat peringatan untuk menghormati Alfred Russel Wallace yang dihadiri perwakilan masyarakat desa, pejabat setempat, media, dan Bill Wallace – cicit dari Wallace.  

“Kami bangga bisa terlibat dalam acara ini yang merayakan karya gemilang Wallace sekaligus memberi penghormatan bagi masyarakat Dodinga, sebuah desa kecil yang kini menjadi bagian penting dalam sejarah ilmiah, layaknya Kepulauan Galapagos,” ungkap Michael Travers, Kepala Hubungan Tamu SeaTrek.

BACA JUGA:   Kota yang Tepat untuk Destinasi Wisata Insentif

Tak hanya singgah di Dodinga, peserta juga akan mengikuti petualangan menelusuri jejak Wallace di Maluku. Agenda tersebut mencakup kesempatan melihat berbagai jenis burung cendrawasih, seperti Burung Cendrawasih Wilson, Lesser, dan Burung Cendrawasih Merah yang sangat diinginkan Wallace. Selain itu, para peserta juga akan singgah di Pulau Bacan untuk mengamati kupu-kupu Sayap Emas, salah satu penemuan mengagumkan Wallace. Lalu, ada juga jelajah hutan dini hari dan menikmati kekayaan alam lainnya yang pernah disaksikan Wallace saat mengumpulkan spesimen di Maluku Utara.Petualangan ini akan dilakukan dengan berlayar menggunakan kapal pinisi tradisional Ombak Putih berkapasitas 12 kabin. Sepanjang perjalanan, wisatawan bisa snorkeling di Raja Ampat, berenang di danau ubur-ubur tidak berbahaya, hingga mengamati kerapu raksasa. Biaya paket 12 hari ini dimulai dari US$9.400 atau Rp150 juta per orang.