Pertumbuhan pariwisata Indonesia pada Januari-Juli 2015 meningkat sebesar 2,69 persen, jauh lebih baik dibandingkan pariwisata Malaysia maupun Singapura. “Dari laporan mereka, pada periode Januari-Mei 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pariwisata Malaysia mengalami penurunan 8,6 persen, begitu pula dengan Singapura yang minus 4,1 persen. Sementara itu, pariwisata Indonesia tumbuh positif 3,86 persen,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Arief Yahya menambahkan, pertumbuhan positif itu terus berlanjut pada dua bulan berikutnya, yakni Juni dan Juli 2015, sehingga secara kumulatif pada Januari hingga Juli 2015 pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,69 persen. Peningkatan jumlah kunjungan wisman tersebut terutama merupakan dampak dari diberlakukannya kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) bagi 30 negara serta gencarnya promosi Wonderful Indonesia di 18 negara. “Kebijakan BVK menjadi pendorong kunjungan wisman ke Indonesia,” ungkapnya. (Baca juga: Kunjungan Wisman Pada Juli 2015 Meningkat)
Wisman yang datang dari tiga pintu masuk utama pada Juli 2015 juga mengalami pertumbuhan positif, masing-masing dari Bandara Ngurah Rai Bali sebesar 6,40 persen, dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar 3,67 persen, dan Batam sebesar 7,78 persen. Hal tersebut turut menjadi salah satu kontribusi bagi pariwisata Indonesia, yang pada Juli 2015 tumbuh positif sebesar 4,76 persen, meskipun pada pertengahan Juli 2015 Bandara Ngurah Rai Bali ditutup selama beberapa hari akibat terjadinya letusan Gunung Raung di Jawa Timur. “Musibah tersebut tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisman pada tiga pintu utama Bali, Jakarta, dan Batam. Selain itu, tingginya kunjungan wisman tersebut antara lain karena bertepatan dengan liburan hari raya Idul Fitri 2015,” terangnya.
Penulis: Pasha Ernowo
KOMENTAR
0