Lima Program Percepatan Pariwisata Sandiaga Uno Selama Tahun 2021

Friday, 29 January 21 Bonita Ningsih
menteri pariwisata sandiaga uno

Pariwisata menjadi salah satu industri yang paling terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan turunnya jumlah wisatawan, tingkat hunian hotel yang rendah, hingga bertambahnya pengangguran akibat terganggunya lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kalau kita lihat sekarang, potret kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2020 itu turun hampir 75 persen dari biasanya,” ujar Menteri Pariwisata dan Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara Media Group News Summit: Indonesia 2021-Solusi Maju Bersama yang digelar secara hybrid.

Melihat kondisi tersebut, Sandiaga yang baru terpilih sebagai Menparekraf membuat quick wins atau program percepatan dalam membangkitkan sektor parekraf. Terdapat lima poin utama yang akan dilakukan Sandiaga selama tahun 2021.

1. Penerapan Protokol Kesehatan

Sandiaga menilai protokol kesehatan menjadi yang utama di saat situasi pandemi ini. Langkah tepat yang akan terus dilakukan ialah dengan menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Menurutnya, semua masyarakat wajib mematuhi aturan ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

BACA JUGA:   Perjalanan Wisman Di Asia Pasifik Bertambah 100 Juta Orang

“Sebelum vaksin datang, kita harus melakukan 3M dengan baik karena kalau bukan diri kita sendiri, siapa lagi? Keselamatan itu harus diprioritaskan dan ini menjadi tugas kita bersama,” Sandiaga menambahkan.

Sandiaga juga akan melakukan re-launching protokol kesehatan dengan mengundang beberapa pelaku pariwisata. Acara yang rencananya akan digelar pada 2 Februari 2021 merupakan bentuk sosialisasi protokol kesehatan dari pemerintah untuk dunia pariwisata.

2. Akselerasi Sertifikasi CHSE

“Kali ini, kita fokuskan untuk sertifikasi pusat destinasi wisata yang ada di seluruh Indonesia,” kata Sandiaga.

3. Pengaturan Jumlah Pengunjung

Aturan ini dilakukan untuk mencegah kerumunan manusia di sebuah tempat wisata. Cara yang akan dilakukan Sandiaga untuk mewujudkan ini ialah dengan penggunaan teknologi tepat guna. Apalagi, metode touchless tengah berkembang di kalangan masyarakat untuk menghindari kontak fisik dengan manusia atau benda lainnya.

BACA JUGA:   Indonesia Membawa Oleh-Oleh Rp342 Miliar dari ITB Asia

Crowd control ini penting dan saya sudah bilang Pak Menkes kalau kita perlu kerja sama dengan orang-orang pintar di BUMN. Mereka bisa mengembangkan ekosistem digital yang kita punya seperti perusahaan-perusahaan unicorn dengan talenta terbaik di dalamnya,” jelasnya lagi.

4. Menciptakan Atraksi Dan Daya Tarik Baru

Menurut Sandiaga, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang masih bisa untuk dikembangkan. Dari segi event, Indonesia dapat mengandalkan kegiatan MICE, seperti festival, konser musik, pergelaran seni, dan lainnya. Selain itu, Indonesia memiliki wisata kuliner terbaik di setiap daerahnya. Belum lagi dengan adanya wellness tourism, sport tourism, serta edutourism di dalamnya.

“Banyak sekali olahraga yang bisa dijadikan daya tarik baru di sini, seperti lari, golf, renang, paralayang, dan lainnya. Bahkan, sekarang ini lagi marak wisata berbasis alam atau biasa disebut ecotourism,” ungkap Sandiaga.

BACA JUGA:   Meski MICE Anjlok, ITDC Tetap Jaga Kondisi Nusa Dua

5. Melakukan Pemasaran Terbaik

Pemasaran yang akan dilakukan disesuaikan dengan kondisi terkini pandemi COVID-19. Oleh karenanya, pemasaran yang akan dilakukan fokus terhadap dua cara, yakni membangun citra untuk menciptakan rasa aman dan nyaman serta akselerasi wisata domestik melalui kampanye #DiIndonesiaAja. Ketika dua cara tersebut dapat dilakukan, diharapkan bisnis pariwisata akan perlahan membaik dan protokol kesehatan semakin ditegakkan.

“Bidang pemasaran kita tidak lagi melakukan pemasaran untuk global, tetapi fokus di dalam negeri. Kita akan lakukan pemasaran secara segmented sehingga target dapat mudah ditentukan. Pokoknya, selama negara lain masih menutup aksesnya, kita harus fokus untuk wisatawan domestik dulu,” ujar Sandi.