Gedung Pameran Pertama Di Korea Selatan Yang Memiliki Musala

Tuesday, 09 February 16 Venue

COEX menjadi gedung pameran pertama di Korea Selatan yang memberikan fasilitas bagi pengunjung yang beragama muslim, yakni dengan dibukanya ruang musala pada 28 Januari 2016. COEX telah mengundang organisasi Islam, juga para pemimpin industri MICE, untuk melakukan peresmian pembukaan musala tersebut.

“Karena jumlah pengunjung pameran atau pebisnis internasional yang datang semakin banyak, tak dimungkiri para pengunjung itu juga ada yang beragama Muslim,” ujar In-Ho Kim, Chairman dan CEO Korea International Trade Association. “Kami ingin membuat para tamu internasional merasa berada di rumah di COEX, tidak peduli dari mana mereka berasal. Ini merupakan langkah pertama kami.”

BACA JUGA:   Pilih Meeting di Museum atau Perpustakaan?

Ruang musala yang berada di lantai tiga COEX itu terbagi atas dua ruang, yakni untuk laki-laki dan perempuan. Untuk mengakomodasi kebutuhan beribadah para pengunjung Muslim, musala ini akan dibuka hingga pukul 10 malam. Di musala ini juga terdapat fasilitas Alquran, sajadah, penunjuk arah kiblat, dan jam penunjuk azan.

Ruang musala seluas 26 meter persegi ini tidak hanya memberi kenyamanan bagi buyers atau para pengunjung COEX, tapi juga sebagai media untuk terjadinya pertukaran budaya dalam hal pariwisata dan perdagangan,” ujar In-Ho Kim.

BACA JUGA:   Angsana Ballroom, Tawaran Anyar Di Kemayoran

COEX yang dibangun pada Maret 1979 di pusat kota Seoul merupakan gedung pertemuan terbesar di kota ini dan salah satu yang terbesar di Korea Selatan. COEX terdiri dari empat lantai dengan luas area pameran 36.007 meter persegi dan luas area keseluruhan 460.000 meter persegi. COEX memiliki empat exhibition hall spesial yang dapat disekat menjadi 12 ruang lebih kecil. Lalu, ada juga sebuah convention hall berkapasitas hingga 7.000 orang. Ada pula bagian COEX Center yang memiliki 54 ruang meeting dan ruang perkantoran. Sebagai venue terbesar di Seoul, COEX menjadi tuan rumah sekitar 200 pameran dan 2.500 meeting internasional setiap tahunnya.

BACA JUGA:   Alila Solo, Raksasa di Jawa Tengah

Penulis: Harry Purnama