Perhelatan Garuda Indonesia Travel Fair 2016 secara resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada 29 April 2016. Dalam sambutannya, Arief Yahya mengatakan ada tiga pihak yang diuntungkan oleh kehadiran Garuda Indonesia Travel Fair 2016 ini, yaitu customer, Kementerian Pariwisata, dan Garuda Indonesia.
(Baca juga: GATF 2016 Target Transaksi Rp540 Miliar)
Menurut Arief Yahya, customer merupakan yang paling diuntungkan dengan adanya Garuda Indonesia Travel Fair 2016 ini. Dengan tema “More for Less”, para customer mendapatkan fasilitas yang terbaik dengan harga yang murah. “Tawaran seperti ini akan sangat sulit ditolak oleh para customer. Selain itu, program ini juga bagus untuk meningkatkan loyalti para customer terhadap Garuda Indonesia,” ujar Arief Yahya.
Pihak kedua yang diuntungkan adalah Kementerian Pariwisata. Arief Yahya sangat berterima kasih kepada Garuda Indonesia Travel Fair karena melalui acara ini akan memperbanyak jumlah pergerakan wisatawan nusantara. “Pasar domestik kita sangat kuat. Pada tahun ini target pergerakan wisatawan domestik kita adalah 260 juta pergerakan, karena itu harus diperkuat juga transportasi udaranya,” ujar Arief Yahya.
Arief Yahya menambahkan, apabila pasar domestik Indonesia sangat kuat, maka untuk pasar internasional tidak perlu terburu-buru. “Seandainya 260 juta wisnus dikalikan Rp1 juta per orangnya, berarti ada Rp260 triliun yang beredar,” ujar Arief Yahya.
Arief Yahya juga menyadari bahwa acara Garuda Indonesia Travel Fair ini lebih banyak outbound-nya daripada inbound. Namun, ia mengambil sisi positif dari hal tersebut. “Kalau kita tidak memancing mengirimkan orang ke luar negeri, akan susah menarik orang asing ke Indonesia. Setidaknya ini seperti program sales call kita. Diharapkan dari tiga call yang dilakukan, satu akan balik,” ujar Arief.
Pihak yang terakhir adalah Garuda Indonesia. Arief Yahya tak menampik bahwa perhelatan Garuda Indonesia Travel Fair memberikan keuntungan finansial. Namun, keuntungan dari jenis kegiatan yang organik seperti ini dianggap Arief Yahya sangatlah kecil. Ia memberi saran kepada Garuda Indonesia untuk memperbesar keuntungan dari kegiatan non-operasional, salah satunya menggabungkan pariwisata dengan properti.
“Properti didiamkan saja di indonesia minimal naiknya 20 persen. Ditambah return dari kegiatan operasional sebesar 10 persen, makan keuntungannya menjadi 30 persen,” saran Arief Yahya. “Apakah saya menyarankan Garuda untuk bisnis properti? Bisa jadi.”
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0