Salah satu rangkaian acara baru yang diadakan di Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Banten, pada tanggal 16-20 Oktober 2019 adalah “Gelar Wicara” yang bertajuk Cilacap Business Forum 2019.
Acara yang dibuka oleh Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamudji ini dilaksanakan pada 19 Oktober 2019 di ruang Garuda 10, dan dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ganef Judawati yang mewakili Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Konjen RI untuk Jeddah, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM RI, Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Kepala Bappeda Jawa Tengah, Pengurus Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Cilacap, buyer, serta investor dari dalam dan luar negeri.
“Acara TEI 2019 ini selain untuk mempromosikan potensi Kabupaten Cilacap juga diharapkan mampu berdampak positif untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Selain itu, diharapkan dapat menciptakan wahana komunikasi, interaksi bisnis langsung antara pemda dan para pengusaha, serta dapat mempertemukan para investor dengan pemilik proyek investasi guna memberi peluang kerja sama investasi yang saling menguntungkan,” ujar Tatto
Dalam acara Cilacap Business Forum 2019 terdapat beberapa sesi acara, di antaranya penandatanganan LOI (Letter of Intent), talk show, dialog interaktif, pemaparan investasi, dan dilanjutkan dengan sesi one of one meeting atau pertemuan calon investor dengan dinas atau instansi terkait. Seremonial penandatanganan LOI (Letter of Intent) dilakukan antara Pemda Cilacap yang diwakili oleh Bupati dengan para investor yang akan menanamkan modalnya di Cilacap. Potensi investasi yang masuk ke Kabupaten Cilacap adalah sebesar Rp17.086.500.000.000,- yang terdiri dari sektor industri sebesar Rp17 triliun, sektor pariwisata Rp71,5 miliar, dan sektor perikanan Rp15 miliar.
“Dengan besarnya peminat dan besarnya investasi yang masuk di Kabupaten Cilacap diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah minimal 7% sebagaimana diharapkan oleh Gubernur Jateng. Tahun 2019, periode Januari sampai dengan Juni 2019, capaian investasi sebesar Rp6,7 triliun dengan jumlah proyek 33 buah yang terdiri dari Penanaman Modal Asing sebanyak 8 buah dan Penanaman Modal Dalam Negeri sebanyak 25 buah. Dan capaian yang cukup membanggakan adalah pada tahun 2018 Cilacap menempati urutan kedua di Provinsi Jateng dalam realisasi investasi,” tambah Tatto.
Untuk pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Cilacap terpusat pada tiga bidang, yaitu pengembangan kawasan wisata bahari, pengembangan kawasan wisata pulau Momongan, serta pengembangan kawasan wisata Tirang Resik yang berada di Kecamatan Kampung Laut yang menawarkan wisata petualangan (susur sungai, outbond), ekowisata (tanam bakau, taman reptil), edutourism (museum), spot-spot foto yang Instagrammable di kawasan hutan bakau.
Partisipasi pada TEI 2019 diharapkan dapat menarik investor yang akan memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi daerah. Selain itu, ajang ini bisa menjadi media sosial kebijakan Pemda Cilacap di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
“Saya selaku Bupati dan jajaran pemerintah berkomitmen untuk memberikan fasilitas dan kemudahan bagi investor, baik dari perizinan, jaminan keamanan, maupun ketersediaan tenaga kerja sehingga Kabupaten Cilacap benar-benar dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. Saya ajak para investor maupun para buyer untuk menanam modal di Kabupaten Cilacap. Saya yakin dengan ketersediaan potensi yang besar ditambah dengan pengelolaan yang baik akan memberikan keuntungan yang besar di samping dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cilacap,” ujar Tatto.
KOMENTAR
0