Dubai World Trade Centre (DWTC) dijadwalkan akan menggelar 22 pameran perdagangan sepanjang Maret 2016 yang diharapkan mampu menarik 250.000 pengunjung. Puluhan pameran itu berasal dari industri kesehatan, maritim, hingga informasi dan teknologi.
The 24th Dubai International Boat Show misalnya, merupakan kegiatan utama dalam kalender event Dubai yang digelar pada 1-5 Maret 2016. Selama empat hari perhelatan, event yang dibuka oleh Sheikh Hamdan bin Mohammed, putra mahkota Dubai, itu menarik 800 exhibitor dan 28.000 pengunjung dari 120 negara.
Melansir Khaleej Times, Ahmed Alkhaja, Senior Vice President DWTC, mengatakan, pihaknya akan memperluas venue yang ada saat ini, termasuk menyediakan katering berkelas dunia. “Saat ini kami menambah tiga ruangan baru, yaitu Za’abeel 4, 5, dan 6. Letaknya akan berdekatan dengan Za’abeel Hall yang ada saat ini,” ujar Alkhaja.
Sepanjang minggu ini, Dubai World Trade Centre akan menjadi tuan rumah tiga event penting: Global Educational Supplies & Solutions (1-3 Maret 2016), Middle East Electricity (1-3 Maret 2016), serta Paperworld Middle East & Playworld Middle East (4-6 Maret 2016). Ketiga event ini membawa lebih dari 2.800 peserta pameran dan sekitar 38.000 pengunjung.
Selanjutnya ada CABSAT MENA, platform penyiaran, produksi, pengiriman konten, hingga media digital di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan, yang akan digelar pada 8-10 Maret 2016. Market di industri ini diproyeksikan mencapai US$66 miliar pada 2018.
Sementara itu, dari industri kesehatan, Dubai World Trade Centre akan menjadi tuan rumah Dubai International Pharmaceutical and Technologies Conference and Exhibition pada 15-17 Maret mendatang. Ada pula Arab Lab yang bakal digelar pada 20-23 Maret 2015 dan berfokus pada spending kesehatan masyarakat Timur Tengah dan Afrika Utara yang diperkirakan mencapai US$144 miliar pada 2020.
Maret akan ditutup dengan event Shopper Smart Living yang memegang peran penting dalam industri konstruksi di kawasan Timur Tengah. Dua tahun ke depan, nilai industri alat-alat rumah tangga di kawasan Timur Tengah diproyeksikan mencapai US$1 miliar.
Penulis: Siska Maria Eviline
KOMENTAR
0