EFE Topang Kebijakan Industri Kayu Malaysia

Monday, 07 March 16 Venue

Pelaku industri mebel Malaysia diharapkan bersinergi untuk mencapai Kebijakan Industri Kayu Nasional senilai MYR53 miliar atau setara Rp169,6 triliun pada tahun 2020 (MYR1=Rp3.200). Datuk Amar Douglas Unggah Embas, Menteri Perindustrian, Perkebunan, dan Komoditas Malaysia, mengatakan, ekspor kayu dan produk kayu Malaysia pada 2015 naik 6,3 persen dibandingkan tahun 2014, dari MYR20,4 miliar menjadi MYR21,7 miliar.

Mengutip The Borneo Post, Datuk Amar mengatakan, untuk bisa mencapai target kebijakan kayu nasional, pelaku industri perlu terus berinovasi untuk mempertahankan daya saing. “Untuk menggaet segmen pembeli yang lebih luas, pelaku industri harus mampu menghasilkan produk berkualitas, kreatif, sekaligus inovatif. Pameran seperti Export Furniture Exhibition (EFE) 2016 menjadi wadah bagi mereka untuk berdaya saing,” katanya.

BACA JUGA:   Foto: Jakarta International Food Expo 2017

Di lain pihak, Chua Chu Chai, Ketua Export Furniture Exhibition Expo Sdn Bhd, mengatakan, tahun ini tren pasar lebih mengarah pada produksi furnitur solid wood yang ditopang oleh permintaan besar dari Negeri Tirai Bambu. “Tahun ini kami perkirakan ada pertumbuhan permintaan solid wood sebesar 5-6 persen dari Cina,” imbuh Chua.

BACA JUGA:   Fashion Show di Candi Borobudur

Export Furniture Exhibition yang digelar oleh EFE Expo Sdn Bhd di Kuala Lumpur Convention Centre, 5-8 Maret 2016, ini menggaet 257 exhibitor, naik lima persen dibandingkan tahun lalu sebesar 245 peserta. Mengusung tema Pasar Cerah Furnitur Dunia, Export Furniture Exhibition 2016 ditargetkan menarik 9.000 pengunjung dari 135 negara. Target itu naik 10 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 8.300 pengunjung.

BACA JUGA:   Indonesia Akan Gelar Pameran Kendaraan Listrik Pertama di Asia

Penulis: Siska Maria Eviline