Untuk pertama kalinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah acara Just Dance it Out. Event street dance bertaraf internasional ini akan digelar pada 17 hingga 20 Juli di The Westin, Nusa Dua, Bali.
Street dance sendiri sudah seringkali diadakan di berbagai belahan dunia lainnya seperti wilayah Eropa dan Asia. Misalnya saja di Asian Games Hangzhou 2023 dan akan mulai dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024.
“Dengan adanya event ini di Bali, semoga menjadi pemicu event-event serupa bertaraf internasional lainnya untuk digelar. Event seperti ini mampu membangkitkan semangat dan kualitas dancer Indonesia sehingga mereka banyak menyumbangkan medali dan membawa nama Indonesia ke mancanegara,” jelas Co-Founder Just Dance it Out, Anastasia.
Menurutnya, Just Dance it Out dibawa pertama kali ke Bali atas modal nekat. Pasalnya, ia kerap kali mendapatkan permintaan dari guru dan kerabatnya dari luar negeri untuk membawa event street dance ke Indonesia.
“Mereka sering tanya ke saya, kapan nih Indonesia buat acara ini? Katanya Indonesia kan negara terbesar se-Asia Tenggara, masa kalah dengan Singapura dan Vietnam. Jadi, dengan modal nekat akhirnya kami gelar acara ini,” ceritanya.
Meski demikian, ia mempersiapkan acara ini dengan baik mulai dari mengundang banyak pelatih dance internasional, menentukan program pendukung, hingga mencari promosi. Selain dari Kedutaan Besar, acara ini juga telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI).
“Ini menjadi sebuah terobosan baru karena pertama kali digelar di Indonesia. Hingga akhirnya kami mulai serius diskusikan event ini sejak dua bulan lalu dan ternyata mendapatkan antusias yang tinggi dari para dancer di Indonesia,” ujar Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf.
Bentuk dukungan yang diberikan Kemenparekraf dalam acara ini berbentuk promosi dan konten-konten di media sosial. Kemenparekraf juga akan memfasilitasi perizinan event dan hosting untuk kegiatan makan malam para juri dan peserta kompetisi.
“Salah satu promosinya adalah dengan mempublikasikan melalui The Weekly Brief With Sandi Uno. Kami juga memperluas promosinya dengan konten-konten menarik yang kami upload di semua kanal media promosi milik Kemenparekraf,” kata VJ, begitu sapaan akrab Vinsensius.
Dukungan tersebut dilakukan Kemenparekraf karena menilai event ini dapat membantu pertumbuhan wisatawan mancanegara dan membantu pergerakan wisatawan nusantara. Ia menilai Indonesia memiliki banyak talenta di street dance sehingga optimistis akan banyak yang datang ke Bali untuk melihat kompetisi tersebut.
“Data yang kami dapat, sudah ada 1.000 orang dari China yang konfirmasi hadir di acara ini. Lalu, Australia kirim 50 orang dan juga negara-negara lainnya yang berasal dari Perancis, Jepang, Vietnam, Malaysia, Singapura, hingga negara-negara ASEAN lainnya.
Just Dance it Out kali ini akan mengusung konsep 4 in 1 dengan berbagai program di dalamnya. Mulai dari workshop di mana peserta akan mendapatkan pelatihan di 18 kelas yang tersedia. Kelas tersebut terdiri dari 9 kelas hiphop dan 9 kelas popping.
Nantinya juga ada dance battle serta after party yang menyajikan pertunjukan 2 V 2 showcase. Menurut Anastasia, after party kali ini akan dibuat berbeda karena tim yang tampil baru dibentuk satu hari sebelum acara dimulai.
“Kita akan buat lucky draw pertama di dunia karena pembentukan timnya baru dilakukan h-1 sebelum acara. Ini juga akan menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh guest yang terlibat selama acara,” ucap Anastasia.
KOMENTAR
0