Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali menyelenggarakan Festival Sriwijaya pada 22-27 Agustus 2017. Penyelenggaraan Festival Sriwijaya 2017 juga memiliki misi istimewa, yakni mempromosikan Asian Games 2018 yang akan diadakan di Palembang dan Jakarta pada 18 Agustus 2018.
Festival yang telah memasuki tahun ke-26 ini mengangkat tema “Perniagaan Maritim”, sesuai dengan ketenaran Kerajaan Sriwijaya yang kuat dalam berniaga sampai ke pantai Timur Afrika bahkan ke Madagaskar yang berjarak 6.300 kilometer dari Palembang. Acara ini dilaksanakan di pelataran Benteng Kuto Besak, Palembang, yang juga menjadi lokasi hitung mundur Asian Games 2018.
“Festival ini biasanya diadakan setiap tanggal 18 Juni, bertepatan dengan ditemukannya Prasasti Kedukan Bukit. Namun, karena kemarin bertepatan dengan bulan puasa, maka diundur. Tahun depan kita akan adakan konsisten di 18 Juni. Lokasi pelaksanaan acara ini juga berpindah-pindah. Kali ini acaranya diadakan di Benteng Kuto Besak karena sesuai dengan temanya,” ujar Irene Camelyn Sinaga, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan.
I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, dalam sambutannya mengatakan, dilihat dari konsistensi pelaksanaan acara ini yang tak pernah putus sejak tahun 1991, maka ini bisa dibilang festival yang tertua di Indonesia, hanya kalah dari Pesta Kesenian Bali.
“Kalau kita lakukan perbandingan negara luar maka kita bisa melihat negara atau kota yang awalnya tidak punya apa-apa tapi sekarang sangat terkenal karena mereka lakukan kegiatan festival secara terus-menerus,” ujar Pitana.
Irene menjelaskan, selain turut mempromosikan Asian Games 2018, Festival Sriwijaya 2017 juga menjadi ajang promosi pariwisata daerah di 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan yang dikemas secara apik dan modern untuk mendongkrak sektor industri pariwisata nasional.
“Festival Sriwijaya kental dengan seni-budaya, tapi kali ini kami akan kolaborasi dengan ekonomi kreatif dengan menampilkan fashion show. Akan ada 60 Bujang-Gadis yang menampilkan karya-karya dari desainer asli kami. Target acara ini juga dari sisi pelestarian seni budaya, salah satunya (melestarikan) cerita rakyat Panji Anggraini yang kami ajukan untuk dicatat di Memorandum of World UNESCO,” ujar Irene.
“Saya sangat bangga dengan diselenggarakannya festival ini karena akan memajukan pariwisata. Saya berkhayal ada CEO seperti Bapak Gubernur, maka target kami 20 juta wisman bukan hal sulit. Saya juga berbahagia memiliki kepala dinas yang mengurus serasa bekerja,” ujar Pitana.
Pitana meyakini bahwa Festival Sriwijaya akan menjadi salah satu ikon yang bisa mencitrakan Palembang sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Adapun agenda Festival Sriwijaya 2017 antara lain pergelaran Orkestra Sriwijaya, Atraksi Silat, Syarofal Anam, festival kuliner, lomba lari, lomba paduan suara, lomba fashion show anak-anak, lomba Instagram, lomba blog, fashion show kolosal, dan Festival Kreatifood.
KOMENTAR
0