Pameran FGDexpo 2017 kembali digelar pada 24 hingga 27 Agustus di Jakarta Convention Center dengan mengangkat tema “Connectivity”. Acara ini bertujuan mengaitkan antara industri manufaktur, teknologi grafika, penyedia produk-produk dan jasa grafika, lintas media, dan penyedia jasa keuangan.
Danton Sihombing, Chairman FGDforum, menjelaskan, FGDexpo 2017 merupakan jembatan komunikasi antara produsen dan pengguna jasa grafika, oleh karenanya edukasi dan sosialisasi tentang peran penting industri grafika selalu menjadi bagian dari acara ini. “Kami ingin menggeliatkan jasa grafika melalui pameran, sekaligus mengedukasi bahwa industri mesin cetak di Indonesia masih banyak yang membutuhkan, apalagi saat ini mesin-mesin cetak berteknologi digital,” ungkapnya.
Danton mengatakan, pameran ini bertujuan memberikan edukasi kepada sub-sektor industri kreatif lainnya, terutama yang menyangkut hal-hal terbaru dari teknologi cetak, kemasan, produksi label, perangkat-perangkat promosi dan periklanan, kertas, hingga teknologi penerbitan buku. “Akan ada talk show yang membahas perkembangan grafika maupun teknologinya,” tambahnya.
“Para pengunjung dapat menemukan beragam teknologi, inovasi, kreativitas, dan desain terkini dalam industri grafika, termasuk di dalamnya ada teknologi digital printing, mulai dari baju, foto, dan lainnya,” ungkap Danton.
Andreas Bastedo, Ketua Penyelenggara FGDexpo 2017, mengatakan, pameran ini disiapkan selama satu tahun sebagai wadah sarana komunikasi dan promosi antara industri kreatif, teknologi grafika, dan pengguna. Dengan demikian, FGDexpo berkonsep B2B.
“Kami mempunyai visi khusus, yaitu konektivitas. FGDexpo selalu mempunyai pekerjaan rumah untuk memberikan wadah bagi para desainer dengan industri percetakan. Dengan demikian, desainer bisa mengetahui teknologi-teknologi terbaru yang ingin mereka gunakan,” papar Andreas.
Andreas menambahkan, FGDexpo 2017 menyasar pada orang-orang yang ingin membuka usaha percetakan maupun industri besar yang ingin mencari teknologi percetakan yang sesuai dengan kebutuhan. “Sebesar 25 persen perusahaan start up mencari mesin yang efisiensinya tinggi. Pameran ini menyediakan yang mereka butuhkan,” ucap Andreas.
Pameran yang diadakan dua tahun sekali ini hadir dengan penyajian terbaru dari berbagai kategori di industri grafika, mulai dari printing and digital printing equipment, packaging and label production technology, promotion and advertising equipment, book binding and print finish, paper distributors and converting equipment, services (advertising companies and printers), hingga premed equipment and software.
Perhelatan FGDexpo 2017 menempati lahan 12.000 meter persegi, diikuti 97 perusahaan, dengan target pengunjung 23.000 orang. Pada FGDexpo 2015 diikuti 123 peserta dengan pengunjung mencapai 21.000 orang. Pada saat itu, nilai transaksi menembus Rp577 miliar. Bagi pengunjung yang ingin ke FGDexpo 2017 dikenai tiket masuk Rp50.000 per orang.
KOMENTAR
0