Floriculture Indonesia International Convex Hadir Perdana Pada Oktober 2022

Tuesday, 09 August 22 Bonita Ningsih

Kebijakan lockdown yang ditetapkan pemerintah Indonesia pada awal pandemi COVID-19, memaksa masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan mencari aktivitas menarik. Salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat kala itu adalah merawat tanaman hias karena efisien dilakukan di rumah.

Adanya kebiasaan baru tersebut membuat popularitas tanaman hias kian menanjak bahkan menghasilkan keuntungan besar. Dengan tingginya permintaan tersebut, produksi tanaman hias di Indonesia juga kian meningkat dan variasi jenisnya juga bertambah.

Berangkat dari fenomena tersebut, Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) bekerja sama dengan Quad Event mengadakan acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) pada 14-16 Oktober 2022 di Hall A, Jakarta Convention Center. FLOII merupakan acara florikultura terbaru yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi penggemar dan pengusaha tanaman hias di Indonesia.

“Tahun 2020 hingga 2021, tanaman hias mulai meningkat pesat sehingga pelaku usaha tanaman hias juga tumbuh berkembang. Dari sana, kami melihat industri tanaman hias sudah mulai terlihat trennya dan kami harap jangan sampai turun lagi. Hal itu yang menjadi dasar kami mengadakan acara ini dan berharap ada dukungan dari pemerintah,” jelas Rosy Nur Apriyani, Ketua Perhimpunan Florikultura Indonesia saat konferensi pers di Jakarta pada 9 Agustus 2022.

BACA JUGA:   Mahasiswa Juga Sadar MICE Melalui MIST

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Prihasto Setyanto, mengaku akan mendukung kegiatan ini sebagai sarana terbaik untuk lebih mendorong tanaman hias di Indonesia. Pasalnya, selama dua dekade terakhir ini, pertumbuhan budidaya tanaman hias telah mencapai 12 persen, lebih tinggi dari komoditas tanaman obat, sayuran, dan buah-buahan.

Seiring dengan pertumbuhan tersebut, ragam kekayaan florikultura atau florikultura di Indonesia juga kian bertambah. Hingga saat ini, terdapat ribuan jenis florikultura dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemasok florikultura untuk pasar internasional. Bahkan, dua tahun belakangan ini, Indonesia berhasil meningkatkan ekspor tanaman hias ke beberapa negara dunia.

BACA JUGA:   2018, Jepang Jamu IAPCO

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, ekspor tanaman hias pada Januari-Juli 2020 berjumlah 2,980 juta kilogram. Lalu, mengalami peningkatan di tahun selanjutnya pada periode yang sama yaitu sebesar 3,414 juta kilogram. Sedangkan, pada Januari-Juli 2022, ekspor yang dihasilkan berjumlah 4,468 juta kilogram.

“Setiap minggu, Kementan banyak sekali yang mengajukan surat izin pengeluaran untuk tanaman hias. Ini menjadi peluang buat kita dan dengan adanya ekspor ini kita bisa tunjukkan potensi tanaman hias dari Indonesia. Setidaknya, di tengah pandemi ini dengan kondisi ekonomi lagi turun, sektor pertanian masih menunjukkan nilai positif, khususnya dari tanaman hias,” kata Prihasto.

Michael Bayu A. Sumarijanto, Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality (Quad Event), menambahkan bahwa FLOII akan menjadi event internasional pertama yang dikerjakan di sektor tanaman hias. Dengan diselenggarakannya acara ini, ia berharap agar Quad Event bisa menjadi bagian kecil untuk menyumbangkan roadmap terkait tanaman hias agar menjadi industri yang diperhitungkan di Indonesia maupun luar negeri.

BACA JUGA:   IFRA in Conjunction with The 2nd ILE 2022 Buka Peluang Bisnis Pelaku Usaha Franchise dan Lisensi

“Kami selaku EO memiliki keinginan besar untuk menyelenggarakan pameran di semua sektor industri. Dari semuanya, ada satu yang belum pernah kami pegang secara internasional yaitu berhubungan dengan tanaman hias. Apalagi, saat ini tanaman hias menjadi salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah sehingga pameran internasional ini hadir di tengah masyarakat,” ucap Bayu.

Ajang FLOII akan diikuti peserta dari pemelihara dan penjualan produk tanaman, penjual produk layanan lanskap dan taman, dan penjual pembibitan. Acara ini akan dibuka untuk umum seperti penggiat dan penggemar tanaman hias, peneliti, kolektor, hortikulturis, hingga masyarakat dengan biaya masuk Rp20.000.