Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan, yakni berhasil tumbuh hingga 8,5 persen pada tahun 2016 dibandingkan 7,9 persen di tahun sebelumnya. Bahkan, angka kenaikan industri mamin diprediksi akan lebih baik lagi di tahun ini. Oleh karena itu, Pamerindo Indonesia kembali akan mengadakan pameran Food & Hotel Indonesia yang akan menampilkan tren dan teknologi terkini dari industri makanan dan minuman.
Pameran Food & Hotel Indonesia 2017 yang ke-14 akan diselenggarakan di Jakarta International Expo dari tanggal 5 hingga 8 April 2017. Pameran Food & Hotel merupakan one stop platform yang menampilkan beragam produk F&B dari merek ternama serta industri HORECA (hotel, restoran, kafe).
Food & Hotel Indonesia 2017 menempati lahan seluas 37.000 meter persegi. Acara ini akan diikuti sekitar 1.553 perusahaan dari 49 negara, termasuk 14 paviliun dari Afrika Selatan, Australia, Belgia, Cina, Jerman, Hungaria, Korea, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Taiwan, Turki, Tunisia, dan Amerika Serikat. Wiwiek Roberto, Project Director Pamerindo Indonesia selaku pelaksana pameran, mengaku bahwa pada tahun ini antusias para pelaku industri makanan dan hospitality sangat baik.
“Pameran Food & Hotel Indonesia 2017 tahun ini mengalami peningkatan 17,4 persen dibanding 2015. Ini akan menjadi pameran terbesar yang pernah diselenggarakan dan melibatkan para perusahaan serta merek terbaik dari dalam maupun luar negeri. Partisipasi mereka tentunya kami harapkan dapat membantu peningkatan mutu dan kualitas industri makanan serta perhotelan di Indonesia,” ujar Wiwiek.
Pameran Food & Hotel Indonesia 2017 merupakan sarana untuk meningkatkan daya saing dunia usaha dalam negeri, khususnya di industri food service dan pangan olahan, perhotelan, serta ritel. “Ini tentunya bisa memfasilitasi para pelaku bisnis untuk bisa mendapatkan beragam informasi serta inovasi terbaru serta berkesempatan untuk menjalin kerja sama dengan pelaku usaha global lainnya yang diharapkan bisa berinvestasi di dalam negeri,” ujar wiwiek.
Pada Food & Hotel Indonesia 2017 juga akan ada berbagai kompetisi menarik berstandar internasional, seperti kompetisi memasak yang diselenggarakan oleh Association of Culinary Professional (ACP). Kompetisi memasak bertajuk Salon Culinaire ini akan diikuti sekitar 750 peserta, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Myanmar. Kompetisi ini terbagi atas lima kategori grup, yaitu Pastry Display & Live, Artistic Display and Practical, Plated Food Display, Practical Cooking (Live), dan Young Chef Competition Junior Only.
Kompetisi lain yang akan digelar selama empat hari di Food & Hotel Indonesia 2017 adalah babak final Indonesia Coffee Event (ICE) 2017 yang diorganisir oleh Barista Guild of Indonesia (BGI). Terdapat empat kompetisi yang akan dipertandingkan dalam gelaran tersebut, yaitu Indonesia Barista Championship (IBC), Indonesia Brewers Championship (IBrC), Indonesia Latte Art Championship (ILAC), dan Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC).
Pada Desember 2016, ICE 2017 telah menggelar penyisihan untuk barista-barista dari wilayah timur melalui ajang Eastern Championships di Sanur, Bali. Para pemenang Regional Barat & Timur akan melaju ke babak final nasional untuk memperebutkan gelar juara pada 5-8 April 2017 di pameran Food & Hotel Indonesia 2017.
Juara nasional ICE 2017 dari keempat cabang kompetisi akan diberangkatkan untuk bertanding ke ajang kejuaraan barista sedunia, yaitu World Barista Championship (WBC) di Korea Selatan, World Brewers Cup (WBrC), World Latte Art Championship (WLAC), dan World Cup Taster Championship (WCTC) di Budapest, Hungaria.
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0