Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) terus berupaya memperluas pangsa produk makanan dan minuman (mamin) dalam kemasan, salah satunya adalah mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia untuk aktif di pameran internasional yang diadakan di luar negeri.
Pada pameran Vietfood and Beverage 2019 yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, 7-10 Agustus 2019, Kemendag memberangkatkan 10 perusahaan untuk berpartisipasi, yakni PT Indesso Aroma, PT Gunanusa Eramandiri, Formosa Ingredient Factory, PT Bevera Green Indonesia, PT Mega Global Food Industry, PT Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk., CV Bonafide Anugerah Sentosa, PT Rodamas Inti Internasional, PT Dua Kelinci, dan PT Universal Indofood Product.
Paviliun Indonesia mendapatkan lokasi strategis, yaitu di Aula A2 D 101-104 dan D 131-134 dengan luas 72 m2. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri, yaitu bisa mendapatkan exposure yang tinggi terhadap para buyer.
Iqbal Djamil, Atase Perdagangan di Hanoi, mengatakan ,”Ini kesempatan yang baik untuk memperluas pangsa produk Indonesia ke pasar Vietnam, khususnya untuk produk makanan dan minuman olahan yang saat ini masih banyak didominasi produk dari Korea Selatan dan Thailand.”
Berdasarkan pengakuan dari sejumlah buyer yang hadir, gaya hidup konsumen perkotaan mulai berubah. Konsumen kini lebih memilih produk-produk yang memberikan kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan. Akses masyarakat di pedesaan terhadap produk FMCG (fast-moving consumer goods) juga semakin meningkat.
“Potensi pertumbuhan pasar mamin di Vietnam ke depannya cukup signifikan. Diharapkan, Indonesia dapat memanfaatkan peluang akses pasar mamin olahan di Vietnam,” ujar Iqbal.
Vietfood and Beverage 2019 merupakan pameran makanan dan minuman internasional yang diadakan setahun sekali di Vietnam. Pameran ke-23 ini diikuti 550 perusahaan dari 20 negara.
Vietnam adalah negara tujuan ekspor ke-11 dan sumber impor ke-12 terbesar bagi Indonesia pada 2018. Total perdagangan Vietnam-Indonesia pada semester I 2019 sebesar US$4,3 miliar, meningkat sebesar 7,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018. Dari total perdagangan tersebut, ekspor Indonesia ke Vietnam tercatat sebesar US$2,6 miliar, meningkat 27,4 persen, sedangkan impor Indonesia dari Vietnam tercatat sebesar US$1,6 miliar, menurun 14 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Ibnu Hadi, Duta Besar Indonesia di Hanoi, Vietnam, mengatakan, “Perdagangan Vietnam-Indonesia menunjukkan tren yang positif. Hal itu membuat kita yakin target ekspor nonmigas Indonesia ke Vietnam sebesar US$5 miliar pada tahun ini dapat tercapai,” kata Ibnu.
KOMENTAR
0