Indonesia Promosikan Lima Destinasi Super Prioritas di Arabian Travel Market

Thursday, 20 May 21 Bonita Ningsih
wisatawan di candi borobudur

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berpartisipasi dalam pameran Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2021. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini dilakukan dalam rangka pemulihan serta membuka kesempatan baru bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah kondisi pandemi COVID-19.

“Kami hadir di pameran ini karena melihat tingginya minat wisatawan khususnya dari Timur Tengah untuk datang kembali ke Indonesia. Wisatawan dari berbagai negara di Eropa, Amerika, dan Afrika juga sudah mulai banyak yang melirik dengan pariwisata Indonesia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, saat menggelar acara Weekly Press Briefing Menparekraf.

Sandiaga mengatakan pameran ini digelar dengan dua format atau dilakukan secara hybrid (offline dan online). Penyelenggaraan offline dilakukan pada 16-19 Mei 2021 di Dubai World Trade Center, sedangkan secara virtual pada tanggal 24-26 Mei 2021.

“Saat ini tim Kemenparekraf sudah ada yang stanby di sana untuk menghadiri pameran secara fisik. Seminggu setelahnya, akan digelar secara virtual, termasuk ada pelaksanaan webinar dan pertemuan virtual one on one,” jelas Sandiaga.

Pada pelaksanaan ATM Dubai 2021 secara fisik, delegasi Indonesia diwakili oleh 20 perusahaan penyedia jasa pariwisata dan juga pelaku hotel. Tahun ini, Kemenparekraf fokus melakukan promosi terhadap lima destinasi super prioritas yaitu Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.

“Selain fokus promosi lima destinasi super prioritas, pameran ini juga akan menjadi pembelajaran bagi kita khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan MICE,” Sandiaga menambahkan.

Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, paviliun Indonesia juga mempromosikan pariwisata di daerah lainnya yang dianggap sudah siap menjalankan protokol kesehatan COVID-19. Dalam hal ini adalah daerah-daerah yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk pembukaan travel corridor arrangement.

“Indonesia memiliki potensi untuk membuka travel corridor arrangement di beberapa destinasi, khususnya di Bali. Melalui pameran ini, kita akan yakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa negara kita telah siap untuk membuka kembali pariwisatanya. Tentunya dengan adaptasi protokol kesehatan dan implementasi CHSE secara menyeluruh,” ungkapnya lagi.

Sementara itu, pada penyelenggaraan pameran secara virtual, Indonesia akan kembali diwakili oleh 20 perwakilan yang hadir di Dubai World Trade Center. Nantinya, akan ada tambahan 80 perusahaan penyedia jasa pariwisata dan perhotelan yang juga mengikuti pameran virtual pada 24-26 Mei 2021 mendatang.