Pandemi Covid-19 telah membuat industri event dan MICE sangat terpukul dengan dibatalkannya sejumlah event dan perhelatan MICE yang telah terjadwal di tahun 2020 dan 2021. Kerugian yang dirasakan sangat besar, dan pengangguran bertumbuh dari sisi pekerja event.
Wiwin Gunawasika, Ketua Bali MICE Forum, mengatakan, hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah situasi dan kondisi di tahun 2022 akan kondusif atau akan mengalami turbulen kembali.
“Karena melihat apa yang tengah terjadi di Eropa, Amerika, dan negara lain yang kembali diterpa gelombang Covid-19 dengan varian-varian baru,” ujar Wiwin dalam Plenary Meeting di acara Road to AVPN Conference & International Events 2022: Creative, Agile and Adaptive to The New Paradigm of Tourism and Creative Economy di Bali Nusa Dua Convention Center, 25 November 2021.
Itulah mengapa, lanjut Wiwin, bahwa bisa dikatakan sebuah ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian di dunia COVID-19. Karenanya, mau tidak mau semua orang harus beradaptasi dengan menciptakan model baru, pendekatan baru, dan kebutuhan pasar yang juga baru.
Akibat pandemi ini juga terjadi transformasi industri MICE dan event. Ketika situasi COVID-19 menjadi normal secara global, pelaku event dan MICE dipaksa untuk segera beradaptasi, mengadopsi penyelenggaraan event dan MICE secara virtual dan hibrid.
Terjadi juga perubahan dari event dan MICE yang konvensional menjadi manajemen virtual atau digital yang diikuti juga dengan perubahan peralatan, teknologi, pengelolaan acara dengan prokes dan sumber daya manusia.
Dan ada tantangannya juga, yaitu penguasaan teknologi yang tergolong baru, keterampilan SDM yang memiliki kemampuan berbeda dari tuntutan pekerja event konvensional serta modal ekstra (investasi) dengan demand yang sangat berbeda dari event konvensional.
“Adaptasi menjadi kata kunci di era saat ini, seperti sebuah ungkapan mengatakan: Mereka yang selamat adalah mereka yang bisa beradaptasi,” imbuhnya lagi.
Wiwin juga memprediksi bahwa di masa depan virtual event sebagai satu pilihan yang nyaman karena mampu memangkas biaya penyelenggaraan secara signifikan.
Selain itu, acara langsung menjadi platform yang berharga di mana interaksi secara langsung secara fisik tidak akan pernah tergantikan, sementara pengalaman digital berfungsi untuk memperluas interaksi tatap muka.
KOMENTAR
0