Produk Halal Indonesia Harus Bersaing di Pasar Asia Pasifik

Tuesday, 28 June 16 Venue

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Kementerian Perdagangan berupaya untuk memperluas pasar produk halal Indonesia agar lebih kompetitif di perdagangan dunia. Karena itu, untuk pertama kalinya Indonesia melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei berpartisipasi pada pameran Taiwan International Halal Expo pada 22-25 Juni 2016.

Pameran Taiwan International Halal Expo merupakan salah satu pameran bertaraf internasional dengan variasi produk yang memiliki sertifikat halal. Tjahya Widayanti, Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, menegaskan, sudah saatnya produk halal Indonesia bersaing memasuki pasar potensial, terutama di wilayah Asia Pasifik. Hal ini mengingat lebih dari setengah populasi muslim dunia berpusat di Asia sehingga Taiwan menjadi hub penting untuk Asia Pasifik dalam mempromosikan produk halal.

“Kami berharap pameran ini dapat meningkatkan citra produk halal Indonesia di kancah internasional, khususnya di Taiwan. Pemerintah terus berkomitmen memperluas pasar produk halal yang kompetitif di dunia,” ujar Tjahya.

BACA JUGA:   Kompetisi Barista Perkenalkan Susu Kedelai untuk Kopi

Tjahya mengatakan, permintaan produk halal semakin meningkat. Pameran yang digelar di Taipei World Trade Center (TWTC) Hall 1, Taipei, Taiwan, ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk halal sehingga memenuhi tingginya permintaan pasar dunia, khususnya di Taiwan.

“Taiwan International Halal Expo diharapkan menjadi momen yang tepat bagi potensi produk halal Indonesia berkompetisi di pasar dunia yang kompetitif dan terintegrasi menuju pembangunan ekonomi global,” kata Tjahya.

Berbagai macam produk bersertifikat halal dihadirkan pada Taiwan International Halal Expo, seperti makanan, minuman kesehatan, bioteknologi, farmasi, dan kosmetik. Pameran ini diselenggarakan setiap tahun, bersamaan dengan pameran Food Taipei, Foodtech & Pharmatech Taipei, Taipei Pack, dan Taiwan HORECA.

Pada Tahun 2015, Taiwan International Halal Expo diikuti 1.642 ekshibitor domestik dan internasional. Pengunjung yang datang berjumlah 66.911 orang, dan 7.562 di antaranya berasal dari mancanegara yang kebanyakan berasal dari Cina, Jepang, Hong Kong, Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan Indonesia.

BACA JUGA:   Inacraft 2017 Hadirkan Keindahan Yogyakarta

Sementara itu, BPS mencatat neraca perdagangan nonmigas Indonesia ke Taiwan pada tahun 2015 mengalami surplus sebesar US$514,5 juta. Indonesia merupakan negara urutan ke-15 pemasok produk makanan olahan ke pasar Taiwan setelah Italia, Singapura, Jerman, Australia, dan Vietnam. Sementara, untuk produk kosmetik, pasokan dari Indonesia berada di posisi ke-20 setelah Jepang, Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Cina.

Pada pameran Taiwan International Halal Expo, Indonesia diwakili oleh 12 peserta dengan mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”. Aneka produk yang ditampilkan para peserta Indonesia didominasi produk makanan olahan dan kosmetik. Para peserta yang menampilkan produk makanan olahan yaitu PT Bahtera Wiraniaga Internusa/Pronas dengan produk kornet daging, PT Monde Mahkota Biskuit (biskuit dan wafer), PT Domba Bali Persada (kopi luwak Bali), PT Pacific Eastern Coconut Utama (bubuk santan, air kelapa), PT Goldi Asiana Pangan (bihun dan kerupuk udang), CV Tri Bahagia Pratama (jus kulit manggis daun sirsak), PT Sekawan Karsa Mulia (cokelat olahan dan bubuk), CV Saung Karuhun Berkah (keripik singkong berbumbu), PT Mikro Integrasi Total Solusi (dendeng dan rendang daging sapi), dan CV Karya Omega Abadi (bumbu masak instan). Sementara itu, perusahaan yang menampilkan produk kosmetik adalah CV Sekawan dan PT Nucifera Alam Indonesia (VCO dan kosmetik).

BACA JUGA:   Donasi Buku di Big Bad Wolf 2020

Penulis: Ahmad Baihaki