Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa menilai penyelenggaraan pameran internasional makanan seperti SIAL INTERFOOD 2018 mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesia yang harus diikuti dengan peningkatan kualitas standar internasional.
“Penyelenggaraan SIAL INTERFOOD 2018 yang diikuti 1.000 peserta dan 75.000 pengunjung mancanegara tidak hanya sebagai event wisata MICE, tapi juga sebagai event wisata kuliner yang mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesia dengan diiringi meningkatnya standar kualitas internasional,” kata Rizki Handayani Mustafa dalam konferensi pers penyelenggaraan SIAL INTERFOOD 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, 15 November 2018.
Rizki Handayani Mustafa didampingi Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Vita Datau Messakh, chef William Wongso, pengusaha kuliner dan artis Titik Kamal, serta Daud Dharma Salim dan Kristine W. Krista dari Krista Exhibition, juga para pengurus GAPMMI, menjelaskan, kemajuan industri pariwisata nasional ditandai dengan meningkat kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini ditargetkan 17 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara. Hal itu pula yang mendorong bangkitnya industri kuliner di Tanah Air.
“Industri kuliner kita tumbuh pesat. Di kota-kota besar dan kecil sekarang mudah ditemukan restoran maupun gerai kopi dengan sajian modern. Kebangkitan kuliner juga tidak lepas dari besarnya devisa dari industri ini yang mencapai 30 persen dari total pengeluaran wisatawan,” kata Rizki Handayani Mustafa.
Chef William Wongso, yang juga sebagai penasihat Tim Percepatan Wisata Kuliner, mengatakan, belakangan ini terjadi pergeseran dalam industri kuliner dunia, khususnya untuk cita rasa dari Eropa ke kawasan Asia Tenggara. “Pergeseran ini karena cita rasa Eropa sudah mentok sehingga perlu menggali cita rasa Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia yang sejak dahulu kaya dengan cita rasa rempah-rempah,” kata William Wongso.
Kristine W. Krista mengatakan, SIAL INTERFOOD 2018 sebagai pameran internasional makanan, minuman, HORECA, jasa boga, dan bakery akan digelar di JIEXPO Kemayoran pada 21-24 November 2018.
“Penyelenggaraan pameran tahunan SIAL INTERFOOD ke-18 tahun ini akan diikuti 1.000 peserta dari mancanegara dengan menargetkan 75.000 pengunjung dari kalangan pelaku bisnis dari berbagai negara, sedangkan tahun lalu diikuti 900 peserta dari 33 negara dan 53.000 pengunjung dari 49 negara,” kata Kristine.
Selama pameran berlangsung jug akan diselenggarakan berbagai program, antara lain SIAL Innovations, yaitu program acara yang memberikan penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukungnya, seperti pengemasan dan container. Produk Pemenang SIAL Innovations akan dipertunjukkan dalam semua jaringan pameran SIAL INTERFOOD, dari Prancis, Kanada, India, Cina, hingga Timur Tengah.
Selain itu, kegiatan La Cuisine Competition dengan berkolaborasi bersama World’s Chef dan Associations of Culinary Professionals (ACP) di mana event ini menjadi ajang pertemuan para profesional dalam bidang jasa makanan. Pada kesempatan itu para koki bertaraf internasional akan mendemonstrasikan keahliannya, sekaligus juga akan berlangsung kompetisi memasak para koki profesional dari berbagai negara. Tahun 2017 lalu acara ini diikuti 312 peserta, dan tahun ini meningkat hingga mencapai 600 peserta.
Akan ada juga pameran pendukung, seperti Seafood Show Asia yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan & Perikanan, Asosiasi Pengusaha Pengelolaan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, dan Vietnam Association of Seafood Exporters & Producers (VASEP). Lalu ada juga International Tea Expo, Cake Decorator Display, Baking, Cake Decorating & Cooking, Tea Demo, seminar Seafood Trade & Indonesia Cold Chain Challenges, workshop 3 Days Barista Regular Course oleh Franky Angkawijaya – Founder & Director Esperto Barista Course, serta Wine Masterclass oleh Hatten Education Center.
KOMENTAR
0