Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan bekerja sama dengan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata (Hildiktipari) mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Perguruan Tinggi Pariwisata pada 13-15 Maret 2017 di ballroom hotel Mercure Bandung Setiabudi.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat H. Deddy Mizwar, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, S.E., M.M., Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng, S.c., Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Pangerapan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi KemenPDT Dr. Ir. Muh. Nurdin, M.T, dan staf khusus Menteri Perhubungan Prof. Wihana Jaya, M.Soc, S.C, Ph.D.
Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata kali ini mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Program Pembangunan Pariwisata melalui Digital Tourism, Homestay Desa Wisata, dan Connectivity”. Acara ini diikuti oleh 249 orang, 119 perwakilan perguruan tinggi, 15 kepala dinas pariwisata, internal Kementerian Pariwisata, dan asosiasi pariwisata.
“Semua perguruan tinggi pariwisata akan disertifikasi dengan standar ASEAN yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata. Kontribusi pengembangan 10 Destinasi Prioritas dipimpin oleh UPT yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar H. M. Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan.
“Tujuan dari pelaksanaan Rakor kali ini adalah mendorong partisipasi semua perguruan tinggi untuk mencapai target 15 juta kunjungan wisman,” ujar Ahman Sya.
Acara pembukaan Rakornas juga diisi peluncuran SBM-STAPP tahun kedua yang ditandai dengan menekan tombol simbolis web pendaftaran online untuk enam UPT Kementerian Pariwisata oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Deputi BPKK, dan lima pimpinan UPT (STP NHI Bandung, STP Nusa Dua Bali, Poltekpar Makassar, Poltekpar Palembang, dan Poltekpar Lombok). Peluncuran SBM STAPP juga ditandai oleh siswa-siswi LabSchool UPI yang melakukan pendaftaran. SBM STAPP merupakan salah satu contoh implementasi nyata digital tourism.
“Kita ada dalam titik no return point, kita harus go digital untuk sektor pariwisata. Untuk membangun hotel kita perlu waktu lama membangunnya, sementara homestay itu mempercepat pembangunan untuk memperbesar kapasitas. Untuk connectivity, itu sangat prioritas karena konektivitas kita masih kurang untuk mencapai target yang telah ditentukan,” ujar Arief Yahya.
Dr. Ir. Patdono Suwignjo, Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti, menyampaikan evaluasi mengenai dunia pendidikan dan kebutuhan industri. “Pendidikan tinggi kita sekarang tidak seimbang. Kita punya perguruan tinggi, tapi rasio pendidikan akademik dan vokasi itu tidak seimbang karena lebih banyak pendidikan tinggi akademik. Perguruan tinggi perlu bertemu dan memenuhi keperluan industri,” ujar Patdono Suwignjo.
Sementara itu, Deddy Mizwar menekankan komitmennya untuk mendukung pengembangan bidang pariwisata. “Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mendukung penuh target pencapaian di sektor pariwisata yang ditetapkan,” ujar Deddy Mizwar.
Sebagai pemberi sambutan sebelum keynote speech, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menyampaikan apresiasinya. “Terima kasih Kemenpar sudah melibatkan perwakilan rakyat dalam kegiatan-kegiatan yang berguna untuk monitoring dan evaluasi Kementerian Pariwisata bagi kami di Komisi X,” ujar Ferdiansyah.
Penulis: Ludhy Cahyana
KOMENTAR
0