PT PP Properti Tbk. melalui PP Hospitality perlahan membuktikan kehadirannya di tengah industri hotel tanah air. Dari lima properti hotel yang dikelolanya, tiga hotel sedang dioptimalkan. Selain berlokasi strategis, ketiga hotel tersebut serius menggarap pasar MICE.
PT PP Properti Tbk. sebagai pengembang properti plat merah tentu sudah kaya pengalaman dan aset. Menyoal aset, jika tidak dikelola dengan baik tentu akan terbengkalai dan tidak produktif. Cerdik melihat peluang pasar, PP Properti melalui manajemen hotelnya, PP Hospitality kini mengelola lima properti aset PT PP, tiga di antaranya fokus memperbesar market share MICE.
Ketiga hotel tersebut ialah PRIME PARK Hotel Bandung, PRIME PARK Hotel Pekanbaru, dan PALM PARK Hotel Surabaya. Dari ketiganya, PRIME PARK Hotel Bandung sudah lebih dulu eksis, yakni sejak tahun 2014, sementara PRIME PARK Hotel Pekanbaru baru beroperasi sejak Februari 2018 dan PALM PARK Hotel Surabaya dibuka pada Agustus 2018.
Menurut S. Linda Gustina, Director of Commercial & Hospitality PT PP Properti Tbk., ketiga hotel tersebut memiliki keunggulan namun sekaligus tantangan yang berbeda. PRIME PARK Hotel Bandung misalnya, tak bisa dimungkiri jumlah hotel yang menjamur di Kota Kembang ini membuat persaingan di antara hotel terasa ketat. Namun, dengan dipersenjatai 127 kamar, beragam fasilitas seperti restoran, lounge, pusat kebugaran dan spa, sampai kolam renang cantik di puncak gedung, PRIME PARK Hotel Bandung tak pernah sepi tamu.
“Dengan 9 ruang pertemuan dan ballroom berkapasitas 500 bahkan bisa sampai 1.000 orang jika disambung ke area lobi, PRIME PARK Hotel Bandung siap menjamu tamu korporasi termasuk untuk resepsi pernikahan. Apalagi langit-langit area lobi yang terhubung dengan ballroom cukup tinggi sampai 10 meter sehingga suasana terasa lapang dan megah,” jelas Linda.
Tak hanya di Bandung, PP Hospitality juga serius menggarap pasar MICE di Pekanbaru. Terbukti PRIME PARK Hotel Pekanbaru menyediakan ballroom berkapasitas 1.000 orang. Tak ayal, dengan fasilitas MICE yang ada hotel ini menjadi tujuan pelancong bisnis baik dari pemerintahan maupun korporat.
“Banyak tamu bisnis kami datang dari perusahaan atau pebisnis sawit dari sekitar Pekanbaru seperti Dumai, Duri, dan Padang,” imbuh Linda.
Selain ballroom tanpa pilar tinggi langit-langit mencapai 9 meter, hotel bintang 4 ini juga menawarkan 7 ruang pertemuan dan 151 kamar berbagai tipe. Tersedia pula fasilitas kolam renang luar ruang, kafe dan restoran yang buka 24 jam, serta area parkir yang luas. Secara lokasi PRIME PARK Hotel Pekanbaru juga cukup strategis, hanya berjarak 5 menit dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, serta sekitar 15 menit menuju pusat kota.
PALM PARK Hotel Surabaya juga menarik. Fasilitas MICE yang tersedia beda memiliki beberapa keunggulan. Pertama, ballroom berkapasitas 1.000 orang dirancang tanpa pilar sehingga menghadirkan suasana mewah dan lapang untuk resepsi pernikahan. Kedua, 9 ruang pertemuannya dirancang bergaya milenial, uniknya lagi, di area beranda ruang pertemuan disediakan meja biliar yang bebas digunakan oleh para tamu.
“Supaya saat jeda meeting, para pesertanya bisa melepas penat sejenak dengan bermain biliar,” cetus Linda mengulum senyum.
Asyiknya lagi, lokasi hotel 101 kamar ini terintegrasi dengan pusat belanja Kaza City Mall, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di wilayah Surabaya Timur. Sedangkan dari Bandara Internasional Juanda lokasi hotel dapat dijangkau dalam 60 menit berkendara. Lokasinya juga dekat dengan destinasi wisata, seperti Jembatan Suramadu yang hanya butuh waktu 10 menit berkendara dan 20 menit menuju Pantai Kenjeran.
Pengalaman mengelola hotel ini pula yang kini menjadi modal mengelola de Tjolomadoe di Karanganyar, Solo. Tempat yang dulunya bekas pabrik gula Colomadu ini berhasil direnovasi hasil sinergi enam BUMN yang dikomando PT PP (Persero) dan PT PP Properti Tbk. Bekas pabrik yang sempat terbengkalai selama puluhan tahun ini berubah menjadi convention dan multifunction hall, lengkap dengan area komersial dan kafe serta museum budaya. De Tjolomadoe kini menjelma menjadi pusat berbagai kegiatan MICE sekaligus menjadi destinasi wisata dan ikon kota Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Meniru kesuksesan de Tjolomadoe, PP Properti tengah menyiapkan sebuah concert dan convention hall berkapasitas 5.000 orang di daerah Bekasi. Area yang akan dibangun di atas lahan berluas 25 hektare ini dirancang khusus oleh I Nyoman Nuarta, seniman perancang patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali sehingga bernuansa Indonesia.
“Targetnya 2021 rampung, saat ini kami bangun pasarnya dulu dengan membuka mal. Kalau pasar sudah terbentuk baru kami akan buka pusat konvensi di Bekasi tersebut, jadi tunggu saja,” pungkas Linda.
KOMENTAR
0