Perekonomian Membaik, Bisnis Hotel Pulih

Thursday, 09 April 20 Bonita Ningsih
Swiss-Belhotel International
Swiss-Belhotel Segara Nusa Dua.

Di tengah pandemi virus corona, bisnis hotel sedang tidak baik-baik saja. Beberapa hotel terpaksa harus tutup sementara, dan sisanya masih mencoba bertahan di kondisi yang memprihatinkan ini.

Sebelumnya, Colliers International Indonesia mencatat ada penurunan bisnis hotel di Jakarta dan Bali. Hal ini terlihat dari tingkat okupansi maupun harga rata-rata pada bulan Februari 2020 yang mengalami penurunan sangat signifikan dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, pada bulan Maret 2020, Colliers International Indonesia memprediksi jumlah penurunan okupansi dan harga rata-rata sewa hotel Jakarta dan Bali akan lebih menurun dari bulan-bulan sebelumnya.

“Di situasi seperti ini memang hanya ada dua pilihan, tutup sementara atau tetap beroperasi. Mungkin dengan membanting harga sewa kamar atau mengalihfungsikan hotel tersebut untuk keperluan tenaga medis yang menangani COVID-19,” ujar Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia.

Dalam hal ini, Colliers International Indonesia juga mencatat ada puluhan hotel di Jakarta yang memilih untuk tutup sementara. Kemudian, sembilan hotel di Jakarta lainnya lebih memilih untuk mengalihfungsikan kamarnya menjadi tempat tinggal tenaga medis.

Meski saat ini bisnis hotel dan properti lainnya sedang tidak baik, Ferry berharap masih ada secercah harapan usai COVID-19 berakhir. Caranya ialah dimulai dari menangani wabah COVID-19 agar segera berakhir di Indonesia maupun dunia. Setelahnya, pemerintah diminta untuk memperbaiki perekonomian negara agar bisnis properti ataupun hotel dapat bangkit kembali.

“Percuma saja wabah dikelola dengan baik, tetapi ekonomi masih seperti saat ini. Jadi, memang keduanya harus berjalan bersamaan. Kalau wabah sudah tertangani dan ekonomi jadi lebih baik, maka properti baru bisa bergerak. Karena prinsipnya itu, properti dapat bergerak jika ekonomi berjalan dengan baik,” Ferry menjelaskan.

Halaman : 12

Di tengah pandemi virus corona, bisnis hotel sedang tidak baik-baik saja. Beberapa hotel terpaksa harus tutup sementara, dan sisanya masih mencoba bertahan di kondisi yang memprihatinkan ini.

Sebelumnya, Colliers International Indonesia mencatat ada penurunan bisnis hotel di Jakarta dan Bali. Hal ini terlihat dari tingkat okupansi maupun harga rata-rata pada bulan Februari 2020 yang mengalami penurunan sangat signifikan dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, pada bulan Maret 2020, Colliers International Indonesia memprediksi jumlah penurunan okupansi dan harga rata-rata sewa hotel Jakarta dan Bali akan lebih menurun dari bulan-bulan sebelumnya.

BACA JUGA:   Peduli Lingkungan, Atria Hotel & Residences Gading Serpong Menjadi Gelap

“Di situasi seperti ini memang hanya ada dua pilihan, tutup sementara atau tetap beroperasi. Mungkin dengan membanting harga sewa kamar atau mengalihfungsikan hotel tersebut untuk keperluan tenaga medis yang menangani COVID-19,” ujar Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia.

Dalam hal ini, Colliers International Indonesia juga mencatat ada puluhan hotel di Jakarta yang memilih untuk tutup sementara. Kemudian, sembilan hotel di Jakarta lainnya lebih memilih untuk mengalihfungsikan kamarnya menjadi tempat tinggal tenaga medis.

BACA JUGA:   New Normal di Park 5 Hotel Simatupang

Meski saat ini bisnis hotel dan properti lainnya sedang tidak baik, Ferry berharap masih ada secercah harapan usai COVID-19 berakhir. Caranya ialah dimulai dari menangani wabah COVID-19 agar segera berakhir di Indonesia maupun dunia. Setelahnya, pemerintah diminta untuk memperbaiki perekonomian negara agar bisnis properti ataupun hotel dapat bangkit kembali.

“Percuma saja wabah dikelola dengan baik, tetapi ekonomi masih seperti saat ini. Jadi, memang keduanya harus berjalan bersamaan. Kalau wabah sudah tertangani dan ekonomi jadi lebih baik, maka properti baru bisa bergerak. Karena prinsipnya itu, properti dapat bergerak jika ekonomi berjalan dengan baik,” Ferry menjelaskan.