Adanya Pandemi Covid-19 justru mendongkrak kegiatan belanja online dan e-commerce. Hal itu dikatakan Ariefika Listya, Dosen DKV Universitas Indraprasta PGRI, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (9/9/2021).
“Banyak orang yang terpaksa melakukan pembelian kebutuhan dasar, produk kesehatan, buku, peralatan rumah, sampai makanan peliharaan secara online karena pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” kata dia.
Di sisi demografis, lanjut Ariefika, dari seluruh total usia pelaku belanja online di Indonesia, 80 persen di antaranya dari Gen Z dan kelompok milenial. “Meski begitu, masih banyak orang berumur 50 tahun ke atas yang juga berbelanja online melalui anak atau keluarga mereka yang lebih muda. Meskipun masyarakat sudah mulai nyaman untuk tidak berbelanja secara fisik.”
Dia melihat, masyarakat masih memilih belanja secara fisik untuk membeli barang-barang mahal dan interaksi secara langsung. “Mereka [pelanggan] ingin kepercayaan, kredibilitas, produk berkualitas, serta pelayanan yang profesional dan responsif. Mereka juga menghargai interaksi dan percakapan meskipun dalam bentuk konten dan video interaktif, daripada melalui platform media sosial,” katanya.
Produk yang paling banyak dicari selama 2020, kata Ariefika, yaitu kebutuhan rumah tangga sebesar tiga kali lipat secara tahun ke tahun dibandingkan 2019. Lalu, produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer, serta makanan dan produk perawatan hewan sebesar tiga kali lipat. Sementara buku dan peralatan rumah berasal dari kayu sebesar 2,5 kali lipat.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0