Sederet Kejahatan Digital Mengancam Media Sosial

Thursday, 24 June 21 Venue

Dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021), Veira Dwi Novrima, Sosial Media & Content Creator EAS Corp, mengatakan bahwa perkembangan media sosial membuat hidup menjadi lebih mudah.

Namun, di media sosial juga banyak tindakan kejahatan terjadi, seperti hacker, bullying, data breach, pencurian saldo rekening, dan mencuri data korporat.

“Modus pelaku kejahatan antara lain pura-pura menjadi pembeli, peretas aplikasi ponsel, menyamar sebagai pihak berwenang, ambil alih kendali sebuah komputer, tindakan mematai-matai secara siber, manfaatkan alamat surel palsu, dan manfaatkan kartu kredit orang lain secara illegal,” paparnya.

BACA JUGA:   Mendampingi Anak di Dunia Digital

Karena itu, aset digital perlu dijaga karena penting dan berharga, sama halnya dengan harta di dunia nyata. Pasalnya, apa yang kita kunjungi dan temui di internet bisa siapa pun, dari orang baik hingga orang jahat.

“Selain itu, kita semakin bergantung third party could base services di mana jejak digital kita akan terus melekat dan dapat digunakan untuk merugikan atau mengancam kita, seperti ancaman hacking, scams, threats, pencurian data, dan pembobolan,” ujar Veira.

BACA JUGA:   Literasi Baik Hindari Informasi Absurd

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).