Bisnis Baru yang Tumbuh setelah COVID-19

Monday, 18 May 20 Herry Drajat

Dalam webinar berjudul “COVID-19 Kill Everything, The Fall & The Raise”, pakar branding Yuswohady membagi situasi yang berhubungan dengan pandemi COVID-19 menjadi tiga, yaitu situasi Old Normal atau bisnis berjalan seperti biasanya sebelum adanya pandemi COVID-19, situasi New Normal atau survival mode yaitu masa antara 2 Maret 2020 hingga vaksin ditemukan dan diproduksi massal, serta situasi Next Normal atau recovery & growth mode yaitu masa setelah vaksin ditemukan.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Gandeng BKPM Untuk Mempermudah Investasi di Sektor Parekraf

Di masa Next Normal, Yuswohady membagi lima kemungkinan industri yang terdampak COVID-19 untuk bisa melakukan recovery, yaitu tidak bisa pulih, pulih tetapi makan waktu sangat lama, pulih dalam waktu lama, cepat pulih, dan langsung bisa pulih.

Beberapa industri yang terkait dengan sektor pariwisata dan event yang akan pulih tapi dalam waktu sangat lama adalah maskapai penerbangan, kapal pesiar, konser, dan festival. Selanjutnya yang akan pulih lama adalah travel agent, akomodasi, marketplace, hotel, money changer, kasino, game centre, sport event, MICE, dan EO. Sementara yang termasuk cepat pulih di antaranya adalah taksi konvensional dan daring, tempat rekreasi, suvenir, motorbike touring, restoran, wedding reception, dan wedding organizer.

Selain itu, Yuswohady juga mengatakan ada 20 perilaku konsumen, produk, dan bisnis yang akan lahir kembali setelah krisis COVID-19, yakni jamu, home & garden, fashion: stylish protection, e-sport, agritech, health, education startup; meal preparation, menonton tv, Online Learning MOOC (massive open online course), telemedis, WFH Setup, layanan cloud, pengiriman instan, Smart TV, game console, ghost kitchen, jasa bersih-bersih, virtual photoshoot, drive-in cinema & konser, alkohol, serta kencan daring.