COVID-19 Ubah Gaya Wisatawan di Bali

Wednesday, 27 May 20 Herry Drajat

Pandemi COVID-19 berdampak pada perubahan perilaku konsumen. Ada beberapa kebiasaan yang hilang selama pandemi berlangsung, tetapi ada juga ada kebiasaan baru yang muncul dan kebiasaan baru ini akan tetap bertahan hingga situasi normal.

Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, mengatakan, perilaku wisatawan yang akan berkunjung ke Bali akan mengalami perubahan. Dari sisi amenitas, preferensi wisatawan yang sebelumnya pada akomodasi yang menawarkan harga promo atau hotel bujet akan berubah pada hotel berbintang dan lebih mengutamakan aspek kebersihan.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Gandeng Swasta untuk Perkuat Atraksi dan Amenitas di Destinasi Wisata

Kemudian, dari sisi akses yang sebelum krisis mempertimbangkan harga atau ongkos transportasi, terjadi perubahan pada preferensi penerbangan langsung dengan mempertimbangkan faktor higienitas.

Selanjutnya pada sisi atraksi, jika sebelumnya preferensi wisatawan mencari atraksi viral serta lokasinya dekat atau bahkan di perkotaan, berubah pada aktivitas outdoor yang memiliki udara sejuk, self-driving, dan private tour.

Perubahan tersebut tentunya mengakibatkan pengeluaran wisatawan menjadi lebih besar sehingga terjadi perubahan kelas wisatawan yang berkunjung ke Bali. Cara promosi untuk menjangkau mereka juga harus berubah, jika sebelumnya berdasarkan segmentasi mass tourism sebaiknya diubah sesuai dengan segmentasi premium class tourism.

Perubahan juga terjadi pada sisi SDM. Jika sebelumnya pelatihan SDM sektor pariwisata dititikberatkan pada aspek kompetensi, akan berubah pada penguatan pada Standard Operating Procedure (SOP) keselamatan dan kebersihan.