Panorama Kembali Berbisnis dengan Menyewakan Bus

Wednesday, 27 May 20 Bonita Ningsih

Setelah hampir tiga bulan kehilangan banyak bisnis akibat pandemi COVID-19, saat ini Panorama Group memberanikan diri untuk memulai kembali bisnisnya melalui dua unit usahanya, yakni Panorama Destination dan White Horse. Sebagai armada transportasi darat, keduanya akan kembali memulai bisnisnya dengan menyewakan armada bus dengan protokol kesehatan.

Hal ini dilakukan dengan memerhatikan kondisi setiap wilayah dan data penyebaran kasus COVID-19. Langkah ini juga dilakukan untuk menghadapi new normal yang sudah dicanangkan pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa pemerintah akan melonggarkan pembatasan di beberapa wilayah Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memberikan kontraksi positif perekonomian yang sempat stagnan akibat turunnya daya beli masyarakat, khususnya di sektor jasa dan perdagangan.

Meski demikian, faktor keamanan dan kesehatan akan tetap dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan di simpul-simpul aktivitas bisnis dan industri. Cara ini dilakukan agar perekonomian dapat kembali berjalan, namun tetap dapat menahan lajunya penyebaran virus COVID-19.

BACA JUGA:   Konferensi Perawat Se-Asia Pasifik Digelar di Bogor

Untuk memulainya, Panorama Destination dan White Horse telah menyiapkan program khusus antar-jemput karyawan dengan mengedepankan protokol kesehatan. Setelah dua bulan melayani antar-jemput tenaga medis COVID-19, kedua unit usaha ini dipastikan memiliki protokol kesehatan yang baik. Program penjemputan tenaga medis ini merupakan kerja sama antara Panorama Group dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Kedua unit usaha ini paham betul bagaimana menangani pelanggan dengan protokol kesehatan karena sudah mendapatkan pelatihan langsung dari Kementerian Kesehatan saat melakukan program antar-jemput tenaga medis tersebut,” ujar AB Sadewa, VP Brand & Communications Panorama Group.

Andrianto Tirtawisata, Direktur White Horse Group, mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan protokol kesehatan terbaik sebelum memulai kembali bisnisnya ini. Protokol kesehatan dilakukan secara berlapis, mulai dari sebelum armada bus dijalankan hingga setelah selesai mengantarkan penumpang.

BACA JUGA:   Festival Danau Sentani 2015 Memperkuat Daya Saing Pariwisata Indonesia

“Seluruh kru kami akan dicek kesehatannya secara rutin dan wajib memakai masker. Kami juga memastikan kondisi bus akan selalu bersih sebelum penjemputan pagi ataupun sore saat penjemputan karyawan pulang dari kantor. Semua bus akan kami bersihkan dengan cairan disinfektan,” ujar Andrianto.

Senada dengan White Horse Group, Panorama Destination juga melakukan protokol yang sama demi memastikan keamanan, kebersihan, serta kesehatan para awak dan penumpang. Seluruh unit bus penjemputan juga akan selalu dipastikan kebersihannya untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Seluruh unit bus Panorama Group juga telah dibuat protokol kesehatan dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya ialah duduk berjarak di dalam bus, rutin membersihkan interior kendaraan dengan disinfektan, pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, hingga pemakaian hand sanitizer saat memasuki kabin bus.

BACA JUGA:   Kemenparekraf: Jakarta Menjadi Tempat Ideal Untuk Gelar Pameran B2C

Semua hal yang dilakukan Panorama Group ini didasari atas Peraturan Kemenkes No. HK.01.07/Menkes/328/2020 mengenai Panduan Pencegahan dan Pengendalian virus Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri. Dilatarbelakangi dengan pemikiran bahwa dunia kerja tidak dapat selamanya dilakukan pembatasan karena roda perekonomian harus tetap berjalan, maka sudah selayaknya perusahaan melakukan protokol demi menjaga lingkungan kerjanya tetap dalam kondisi aman, sehat, dan nyaman bagi semua.