Seiring makin populernya batik di kalangan masyarakat Indonesia, produk tekstil bermotif batik pun semakin menjamur di Indonesia. Untuk lebih menekan peredaran tekstil motif batik, Yayasan Batik Indonesia (YBI) melaksanakan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2015.
Hal itu diungkapkan, Ratna Djoko Suyanto, Ketua Pelaksana Gelar Batik Nusantara 2015, pada press conference Gelar Batik Nusantara di Kementerian Perindustrian. Ratna mengatakan, kualitas yang dimiliki produk tekstil motif batik sangat rendah, berbeda dengan batik tulis, cap, maupun kombinasi yang dimiliki Indonesia.
“Dengan kualitas yang rendah, harganya juga murah. Berbeda dengan batik tulis, cap, maupun kombinasi yang dimiliki Indonesia,” ungkap Ratna.
Lanjut Ratna, untuk lebih memperkenalkan dan sekaligus melindungi batik nusantara, maka pergelaran Gelar Batik Nusantara 2015 mengadakan seminar yang bertemakan “Perlindungan Batik Nusantara”. “Pada seminar itu nanti akan ada pembicara yang berasal dari Thailand, Jerman, dan juga Dirjen Haki Kementerian Hukum dan HAM RI untuk membahas mengenai bagaimana melindungi produk batik nusantara dari gempuran produk tekstil bermotif batik yang rata-rata berasal dari Tiongkok dan juga menambah pengetahuan kepada para perajin bagaimana melindungi hak cipta mereka,” katanya.
Doddy Soepardi, Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia, menambahkan, kalau produk tekstil motif batik ini terus dibiarkan menyebar luas di kalangan masyarakat Indonesia, maka batik nusantara yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai budaya tak benda akan terkikis.
“Sungguh disayangkan kalau pertumbuhan jumlah perajin yang dulu hanya belasan dan sekarang sudah mencapai 23 perajin akan pada hilang dengan sendirinya seiring dengan menjamurnya produk tekstil motif batik dengan kualitas rendah dan murah,” paparnya.
Doddy mengatakan, untuk menjaga kualitas pameran Gelar Batik Nusantara 2015 dari produk tekstil motif batik, maka Yayasan Batik Indonesia mengimbau kepada Kementerian Perindustrian untuk tidak memasukkan produk tersebut.
“Untuk mengatasi permasalahan itu maka YBI memiliki ide untuk memberikan tanda khusus pada setiap batik nusantara bermotif batik tulis dengan corak warna emas, batik cap dengan warna perak, dan batik kombinasi dengan warna putih atau tulisan batik asli Indonesia,” tutupnya.
Penulis: Pasha Ernowo
KOMENTAR
0