Kebangkitan sektor pariwisata Indonesia semakin terlihat nyata. Dalam laporan terbaru Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei 2024, Indonesia berhasil melompat 10 peringkat, menduduki posisi ke-22 dari 119 negara. Dengan skor 4,46, Indonesia berhasil meninggalkan negara-negara seperti Belgia, Selandia Baru, dan Turki.
Dengan berada di peringkat ke-22, Indonesia menjadi negara terbaik kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan peringkat Indonesia adalah prioritas pemerintah dalam mengembangkan Destinasi Super Prioritas (DPSP), yang mendapat nilai sangat tinggi dari World Economic Forum.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), mengatakan, “Bangga sekali karena pada awalnya kita hanya menargetkan peringkat 29, tetapi kita berhasil masuk 20 besar dunia. Prestasi gemilang ini tidak boleh membuat kita berpuas diri karena World Economic Forum menilai setiap dua tahun sekali.”
Kebijakan pemerintah dalam mendukung pariwisata, seperti pemberian libur bersama, terbukti berhasil meningkatkan kinerja sektor ini. Indonesia kini meninggalkan jauh negara-negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Sandiaga menjelaskan bahwa Travel and Tourism Development Index menilai indeks kepariwisataan dunia berdasarkan beberapa faktor, seperti dampak sosial-ekonomi, stabilitas permintaan, keindahan alam, dan kekayaan budaya.
Namun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan. Infrastruktur di destinasi wisata, kesehatan dan kebersihan, serta jaringan informasi dan komunikasi menjadi pekerjaan rumah besar yang harus ditangani.
“Kita perlu membangun infrastruktur dan meningkatkan layanan pariwisata, serta membuka kebijakan yang lebih terbuka seperti bebas visa dan kunjungan,” kata Sandiaga.
Pencapaian ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah dalam mendukung pariwisata semakin tepat sasaran, manfaat, dan waktu. Hal ini tidak hanya terlihat dari peningkatan Travel and Tourism Development Index, tetapi juga peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, pergerakan wisata nusantara, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang membawa dampak berganda pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam pengelompokan Travel and Tourism Development Index, Indonesia berada di liga utama, menempati posisi ke-22 dari 30 negara teratas. Sandiaga menegaskan bahwa target selanjutnya adalah masuk ke dalam 20 besar. Bahkan, jika memungkinkan, masuk ke dalam 10 besar dunia.
“Jangan sampai kita terdegradasi karena lima negara terbawah berpotensi diturunkan ke liga di bawahnya. Kita harus terus meningkatkan kinerja pariwisata Indonesia,” ujar Sandiaga.
KOMENTAR
0