Kampung Seni Borobudur Berikan Manfaat Luas Bagi Masyarakat Magelang

Friday, 20 September 24 Harry
Kampung Seni Borobudur

Revitalisasi lokasi pedagang di kawasan Candi Borobudur akan memberikan banyak manfaat bukan hanya bagi para pedagang, tapi juga masyarakat sekitar. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan saat mengunjungi Kampung Seni Borobudur sebagai lokasi baru penataan para pedagang.

“Tadi kita sudah melihat renovasi/penataan ulang kawasan Candi Borobudur ini, dan Kampung Seni ini merupakan penataan yang baik sebagai penunjang ekosistem pariwisata Borobudur, para UMKM serta para aktivitas kesenian dan budaya juga. Sehingga ini akan memberikan manfaat bukan hanya untuk para pedagang saja, namun masyarakat sekitar,” kata Luhut.

BACA JUGA:   Dyandra Media International Optimistis Catatkan Pendapatan Sampai Rp1 Triliun Pada 2022

Luhut memaparkan, dampak positif yang akan dirasakan dengan adanya Kampung Seni ini juga ditunjang dengan adanya tol Semarang – Yogya yang diharapkan bisa membawa sekitar 2 juta turis ke Kawasan Borobudur per tahunnya.

“Jadi, kita lihat misal 2 juta turis dari Thailand, Jepang, Cina akan kemari dan mereka ingin melakukan journey di sini, terus saya bilang ke Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto, mungkin mereka bisa tinggal di sini misal 5-10 hari, nanti kita bikin homestay dan masyarakat sini harus siapkan ini. Ini akan memberikan keuntungan buat mereka,” ujarnya.

BACA JUGA:   Investor Malaysia Segera Bangun 150 Kamar Hotel di Labuan Bajo dan Lombok

Mengenai homestay tersebut, masyarakat tentunya harus disiapkan pelatihan hingga sertifikat terlebih dahulu sehingga nantinya turis yang akan tinggal di homestay merasa nyaman sehingga tidak perlu pergi ke hotel karena mendapat pelayanan yang bagus.

“Ini akan menjadi lahan untuk masyarakat sekitar Borobudur sini, kalau misal singgunglah 2 juta turis yang bisa masuk, dengan top standing misal sampai US$3 miliar, uang yang akan berputar di sini,” ungkapnya.

“Jadi nanti sejalan dengan itu juga akan timbul UMKM-UMKM baru serta kegiatan seni lainnya, dan saya juga berharap tadi sepakat bahwa RT RW sini dijaga ketat sehingga tidak ada muncul yang tidak perlu, dan semua arsitektur harus menggambarkan arsitek jawa/Borobudur. Jadi, tidak boleh ada arsitektur modern di sini. Ini penting agar tidak hilang budaya kita di sini,” jelasnya.