Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berkomitmen untuk menghadirkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan program CHSE yang telah dijalankan.
“E yang terakhir dari CHSE itu adalah environment dan sangat berkaitan erat dengan pariwisata berkelanjutan,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menggelar acara Weekly Press Briefing di Kantornya.
Beragam cara telah disiapkan Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan, salah satunya dengan membuat program terkait cinta bumi. Melalui program ini, pemerintah mengajak wisatawan untuk mengurangi atau tidak meninggalkan karbon di lokasi wisata.
Selain itu, Kemenparekraf juga akan melanjutkan program sertifikasi destinasi pariwisata berkelanjutan. Program tersebut merupakan upaya verifikasi dan sertifikasi destinasi yang telah mengimplementasikan standar pariwisata berkelanjutan.
“Setelah program tersebut dilakukan, kita akan menyentuh masalah sampah plastik di masing-masing destinasi. Ini merupakan masalah dasar yang sering kita hadapi sehingga harus kita kembangkan dengan melakukan program pengelolaan sampah plastik di destinasi,” jelasnya lagi.
Tak hanya sertifikasi destinasi pariwisata berkelanjutan, Kemenparekraf juga akan mendorong program sertifikasi CHSE. Nantinya, program ini akan diperluas di berbagai daerah dengan melibatkan pentahelix.
Selanjutnya, Kemenparekraf juga tengah melakukan penelitian terkait carbon foot print menggunakan alat seperti kalkulator. Nantinya, alat ini akan digunakan di seluruh destinasi pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong masyarakat untuk mengurangi emisi karbon.
“Jadi, saat kita masuk ke satu destinasi nanti akan muncul jumlah atau skema karbon foot print melalui kalkulator tersebut. Konsep ini sangat menarik dan akan terus kita kembangkan ke depannya,” dia menambahkan.
KOMENTAR
0