Memasuki tahun baru 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mempersiapkan sejumlah program strategis untuk menggarap peluang di tahun depan. Tak hanya itu, Kemenparekraf juga telah memiliki program strategis untuk mengantisipasi tantangan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi perhatian dalam menghadapi tantangan dan menggarap peluang sektor pariwisata Indonesia. Misalnya saja dari perubahan perilaku konsumen atau gaya berwisata wisatawan pascapandemi COVID-19 hingga kebijakan Rapid Exit Zero Covid Policy di Tiongkok.
Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian khusus agar target kunjungan wisatawan ke Indonesia di tahun 2023 dapat tercapai. Pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 Kemenparekraf, Sandiaga, mengatakan bahwa target wisatawan mancanegara yang harus diraih adalah sebanyak 3,5-7,4 juta kunjungan.
“Dengan nilai devisa pariwisata mencapai US$2,07 hingga 5,95 miliar, serta target jumlah wisatawan nusantara sebesar 1,2-1,4 miliar pergerakan di tahun 2023,” dia menambahkan.
Selain pariwisata, sektor ekonomi kreatif Indonesia juga memiliki tantangan dan peluang tersendiri seperti pergeseran sistem konvensional ke arah transformasi digital. Kendati demikian, teknologi juga dapat dijadikan peluang kolaborasi antar subsektor ekonomi kreatif.
“Bagaimana pemerintah mendorong Implementasi PP 24/2022 perlu didukung oleh pemahaman pelaku ekonomi kreatif terhadap skema pembiayaan berbasis Hak Kekayaan Intelektual, karakter/entertainment, dan fesyen menjadi potensi pasar lisensi terbesar. Film Animasi Video (FAV), Game dan Musik menjadi subsektor potensial untuk pemasaran berbasis KI,” ujarnya.
Peluang dan tantangan ini juga dapat diciptakan dengan melihat tren pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2023 mendatang. Menurut Sandiaga, pariwisata 2023 akan memiliki trend seperti culture immersion, wellness tourism, work from destination, dan Off-Grid Travel. Sedangkan, tren ekonomi kreatif 2023 meliputi konten lokal dan film Indonesia, bangkitnya jenama lokal, fesyen sirkular, dan era metaverse.
“Seluruh program kerja strategis Kemenparekraf ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” ucap Sandiaga lagi.
KOMENTAR
0