Menteri Pariwisata Arief Yahya telah siap menjual 63 paket wisata untuk menyambut perhelatan IMF-WB Annual Meetings 2018 yang akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2018 dan dihadiri sekitar 18.000 delegasi dari 189 negara. Hal itu disampaikan Arief Yahya dalam rapat persiapan IMF-WB Annual Meetings 2018 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, 10 September 2018.
“Kemenpar telah bekerja sama dengan ASITA dan stakeholders untuk menyiapkan 63 paket wisata unggulan di tujuh destinasi, yaitu Bali, Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Danau Toba, Tana Toraja, serta Komodo-Flores & Sumba,” kata Arief Yahya.
Sebanyak 63 paket wisata itu akan dijual secara online dan offline. Untuk online, paket wisata tersebut telah ditayangkan dalam landing page website resmi Kementerian Pariwisata, yaitu www.indonesia.travel di mana halaman penjualan hanya dapat diakses melalui host government website www.2018bali.go.id dan website imfconnect.com yang penggunanya merupakan anggota IMF (International Monetary Fund) dan WBG (World Bank Group).
Paket wisata juga akan dijual secara offline, yaitu melalui konter khusus Kementerian Pariwisata bersama ASITA, juga melalui konter penjualan paket wisata di 21 officials hotels selama 8-14 Oktober 2018, di antaranya Hotel Sofitel, Grand Hyatt, Intercontinental, dan Hotel Mulia.
Luhut Pandjaitan mengatakan, persiapan pertemuan tahunan tingkat dunia ini sudah sangat baik. “Indonesia telah melakukan persiapan dengan sangat baik menjelang pertemuan IMF-WB Annual Meetings 2018,” kata Luhut.
Bali sebagai tuan rumah telah menarik perhatian para delegasi untuk segera berkunjung. Hal ini tidak lepas dari kecantikan alam dan budaya Pulau Dewata yang sudah sangat terkenal di dunia. Berbagai persiapan telah dilakukan dalam menyambut IMF-WB Annual Meetings 2018 ini, salah satunya perbaikan infrastruktur. Bandara I Gusti Ngurah Rai kini sedang diperluas apronnya dan diperkirakan rampung pada September 2018. Bandara Banyuwangi juga diperbesar sebagai penyangga dari Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.
“Potensi ini memang harus dioptimalkan dengan pembukaan akses udara yang memadai. Sebab, Bali menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meetings 2018,” kata Arief Yahya.
Perhelatan event tahunan dunia ini memang menjadi momentum penting dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain didatangi sekitar 18.000 delegasi, potensi income dari para delegasi juga sangat besar.
“Mengacu data Bappenas, kemampuan spending delegasi IMF-WB Annual Meetings diperkirakan mencapai Rp943,5 miliar di mana 95,2 persennya merupakan wisman,” kata Arief Yahya.
KOMENTAR
0