Indonesia akan memiliki pusat pameran dan konvensi terbaru di daerah PIK 2 bernama Nusantara International Convention Exhibition (NICE). Kehadiran NICE merupakan bentuk kolaborasi apik dari PT Industri Pameran Nusantara (IPN) bersama Agung Sedayu Group dan juga Salim Group.
“Kami rancang NICE untuk menjadi sebuah pusat pameran dan konferensi terbesar di Indonesia dengan banyak event internasional di dalamnya. Oleh sebabnya, NICE akan menjadi mega project yang kami punya,” kata Steven Kusumo, CEO Agung Sedayu Group, di Jakarta.
Saat ini, NICE masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi pada September 2025 mendatang. Pembangunan NICE sudah melewati tahap groundbreaking dan saat ini mulai memasuki fase konstruksi struktur atas dengan pemasangan 15 tower cranes di dalamnya.
“Dalam sebuah pembangunan, lower structure memang yang paling lama sehingga kami bersyukur karena saat ini NICE sudah di tahap pemasangan 15 tower cranes,” ungkap Ryan Adrian, Managing Director PT Industri Pameran Nusantara.
Pencapaian tersebut dirayakan dalam sebuah acara bertajuk “The Dancing Cranes” yang digelar pada tanggal 28 September 2024 di Pantai Indah Kapuk 2, Kabupaten Tangerang. Acara ini dihadiri oleh Sugianto Kusuma selaku Founder & Chairman Agung Sedayu Group, Steven Kusumo, Ryan Adrian, hingga jajaran direksi Agung Sedayu Group. Hadir juga Kapolri Listyo Sigit Prabowo, PJ Gubernur Banten Al Muktabar, serta Duta Besar dari negara-negara sahabat.
“Acara ini merupakan bentuk selebrasi naiknya lower structure dengan 15 tower cranes. Dengan demikian, pembangunan NICE sudah berjalan 40 hingga 45 persen,” Ryan menambahkan.
The Dancing Cranes menampilkan pertunjukan Light Drone Show menggunakan 1500 drones dan light show yang menerangi 15 tower crane. Selain tamu undangan, perayaan ini juga disaksikan oleh masyarakat umum dari Orange Groves yang lokasinya tidak jauh dari NICE.
Sejak awal pembangunan, NICE, didesain untuk mendukung berbagai kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition) serta acara lainnya seperti konser, hiburan, dan kegiatan sosial. Oleh sebabnya, NICE dibangun di atas lahan seluas 40 hektar di tengah kawasan CBD PIK 2 yang memiliki luas kurang lebih 400 hektar.
“Kami memang tidak hanya mengincar pasar MICE saja, tetapi special show lainnya seperti konser hingga family show. Bahkan, kami menyiapkan ruangan khusus bagi para artis sebelum naik ke atas panggung. Dengan demikian, NICE menjadi satu-satunya venue yang memiliki ruang paling ideal untuk menggelar konser musik,” jelas Ryan.
Nantinya, NICE, akan memiliki tiga gedung pameran dan area outdoor seluas 30.000 meter persegi dengan total luas bangunan kurang lebih 30 hektar. Secara keseluruhan terdapat 11 exhibition halls dengan kondisi hall 1 hingga 8 terhubung tanpa pemisah.
NICE juga memiliki area sewa (leaseable area) mencapai kurang lebih 120.000 meter persegi. Di dalamnya sudah termasuk atrium seluas 13.200 meter persegi dan 18.200 meter persegi area pre-function.
“Kami juga menyediakan area khusus ritel seperti restoran dan lainnya. Kurang lebih akan ada 25 ritel yang tergabung di sini dan akan menjadi satu-satunya venue yang memiliki area khusus ritel,” ucapnya lagi.
Lebih dari itu, NICE, juga memiliki VIP rooms, green rooms, organizer rooms, dan area hijau yang disebut garden area. Lahan parkir yang disediakan juga cukup luas dengan daya tampung kurang lebih 7.100 kendaraan.
Selain fasilitas, NICE, juga menawarkan lokasi strategis yaitu dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang hanya berjarak 7 menit menggunakan kendaraan. Lokasinya juga hanya 1 menit dari Toll Interchange 1 PIK 2 dan 4 menit dari pantai pasir putih PIK. Tersedia juga layanan shuttle bus PIK 2 secara gratis untuk menuju NICE.
“Kehadiran NICE akan menjadi sebuah katalis penting untuk mempercepat industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan demikian, ini menjadi sebuah milestone penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia utamanya di PIK 2 yang saat ini sedang tumbuh pesat,” ungkap Steven.
KOMENTAR
0