Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pengelola destinasi wisata dan taman rekreasi untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, penerapan aplikasi PeduliLindungi juga terus digenjot di tiap destinasi wisata dan taman rekreasi terutama saat menjelang libur natal dan tahun baru 2022.
“Ini sebagai langkah preventif kami agar tidak terjadi gelombang ketiga dan antisipasi datangnya varian baru Covid-19 ke Indonesia,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandiaga mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi terkait penggunaan PeduliLindungi dan penerapan protokol kesehatan di tempat wisata maupun taman rekreasi. Laporan terkini yang ia dapatkan adalah saat ini penggunaan aplikasi PeduliLindungi sudah mulai tersebar di tempat wisata atau taman rekreasi di berbagai wilayah Indonesia.
“Tapi, kepatuhan untuk melakukan scan QR Code di aplikasi ini mulai melandai dan cenderung menurun. Oleh sebabnya, kami mengingatkan hotel, restoran, kafe, dan tempat wisata lainnya untuk patuh terhadap protokol kesehatan dan PeduliLindungi,” jelas Sandiaga.
Oleh sebab itu, Kemenparekraf, akan melakukan kontrol atau pengawasan untuk mengukur komitmen dari para pelaku usaha dalam pelaksanaannya. Tak hanya dalam penggunaan aplikasinya saja, tetapi juga dalam mengimplementasikan penerapan protokol kesehatan di lingkup pariwisata.
“Aplikasi PeduliLindungi ini hanya sebuah alat untuk melakukan testing, tracing, dan treatment. Poin utamanya tetap berkomitmen dalam melaksanakan protokol kesehatan oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, pengelola dan pengunjung serta seluruh elemen lainnya,” ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Fadjar Hutomo.
Fadjar juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengajak semua unsur pelaku pariwisata untuk terus berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan tersebut. Kemenparekraf juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di masing-masing daerahnya.
“Komitmen ini sangat diperlukan untuk menahan laju penyebaran Covid-19. Jika tidak berkomitmen, salah satu konsekuensi terburuknya adalah akan ditutup kembali kegiatan usaha yang saat ini sudah mulai berjalan,” ucap Fadjar.
Ke depannya, Sandiaga, juga berharap agar aplikasi PeduliLindungi dapat lebih ditingkatkan kembali kinerjanya. Dengan begitu, kepatuhan masyarakat untuk scan barcode di aplikasi ini dapat diantisipasi secara cepat terutama menjelang natal dan tahun baru.
“Kami berharap kesulitan saat scan di aplikasi PeduliLindungi dapat diminimalisir. Saat ini, sertifikasi CHSE yang sudah kami berikan kepada 5.806 pelaku usaha yang menghadirkan fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga.






KOMENTAR
0