Menyiasati perlambatan kunjungan wisata pada semester I 2015, Hong Kong berencana untuk fokus menggarap wisata MICE. Setidaknya, selama tahun 2014 kota yang terletak di tenggara Tiongkok itu memenangkan empat event besar yang akan digelar sepanjang 2015-2016. Pertama, ASAE’s Great Ideas Conference yang digelar pada 22-24 Maret 2015 dan melibatkan 176 partisipan dari 16 negara.
Kedua, HxGN LIVE Hong Kong yang akan digelar pada 18-20 November 2015 dan menggaet 3.000 peserta. Ketiga, Million Dollar Round Table (MDRT) Experience yang akan digelar 28-30 Januari 2016 dengan 6.000 delegasi. Keempat, International Congress of the Transplantation Society (TTS) ke-26 pada Agustus 2016 yang akan dihadiri 5.500 peserta.
Meski begitu, rencana Hong Kong untuk berpaling ke sektor MICE dipastikan tidak akan mudah mengingat tingkat kompetisi dari kota-kota Asia Pasifik lainnya, semisal Seoul, Beijing, dan Singapura, cukup ketat. Apalagi, hingga saat ini Hong Kong belum memiliki skema khusus untuk mempromosikan industri MICE.
Sebagai informasi, selama periode 2010-2013, Hong Kong mencatat pertumbuhan rerata kunjungan wisatawan di angka 16,4 persen, sedangkan tahun lalu pertumbuhan wisata Hong Kong mencapai 12 persen dan naik tipis ke angka 2,8 persen atau sekitar 4,36 juta wisatawan pada semester I 2015.
Anthony Lau Chun-hon, Executive Director Badan Pariwisata Hong Kong, menengarai, virus MERS yang merebak di Korea Selatan medio Mei-Juli 2015 merupakan penyebab turunnya angka kunjungan wisata ke Hong Kong. Pasalnya, imbuh dia, Korea Selatan merupakan penyumbang wisatawan terbesar ketiga bagi Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir.
Selama kasus tersebut, total kunjungan wisatawan dari Korea Selatan (year on year) ke Hong Kong turun hingga 30 persen. Kondisi tersebut diperburuk dengan turut anjloknya angka kunjungan wisatawan dari Tiongkok Daratan akibat kampanye anti-korupsi. Badan Pariwisata Hong Kong mencatat, kunjungan wisatawan asal Tiongkok Daratan turun 1,8 persen, dari 3,4 juta di semester I 2014 menjadi 3,3 juta pada periode yang sama 2015.
Di lain pihak, Michael Wu Siu-ieng, Direktur Travel Industry Council, mengakui, penurunan kunjungan wisatawan turut berimbas pada sektor ritel dan perhotelan. Pada Juni 2015, nilai penjualan ritel Hong Kong (year on year) tergelincir 0,4 persen ke angka HK$37 miliar (Rp64,49 triliun), dan semester I 2015 nilai penjualan ritel turun 1,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014.
Penulis: Siska Maria Eviline
KOMENTAR
0