Terpilihnya Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang baru disambut positif oleh Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO). Pasalnya, dengan latar belakang Menparekraf sebagai pengusaha, diharapkan dapat membantu pelaku usaha pariwisata dalam membuat sebuah kebijakan.
“Dengan adanya menteri baru diharapkan akan ada harapan baru lagi. Apalagi, background Pak Sandi itu pengusaha jadi dia bisa melihat segala kondisinya dari kacamata seorang pengusaha,” ungkap Anton Sumarli, Wakil Ketua Umum ASTINDO.
Di awal kepemimpinannya, Sandiaga memiliki fokus untuk membangkitkan pariwisata Indonesia dengan tiga aspek di dalamnya, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Ketiga aspek tersebut diterima dengan baik oleh ASTINDO, khususnya dalam hal kolaborasi.
“Bagus banget ini, apalagi dari segi kolaborasi harus berjalan dengan baik. Kita dari travel agent juga harus dilibatkan dari kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah,” kata Pauline Suharno, Sekretaris Jenderal ASTINDO.
Menurutnya, aspek kolaborasi menjadi penting di sini karena bisnis travel agent dan tour operator saat ini semakin diabaikan. Pauline menganggap pemerintah sudah tak pernah melibatkan travel agent dalam melakukan kolaborasi di industri pariwisata.
“Jangan hanya berkolaborasi dengan hotel dan airlines saja, karena beberapa waktu ini yang terjadi seperti itu. Jadinya, kami di travel agent merasa tidak dianggap dan ditinggalkan perannya,” ucapnya lagi.
Padahal, menurut Pauline, travel agent dan tour operator menjadi ujung tombak dalam kebangkitan pariwisata secara keseluruhan. Pasalnya, travel agent yang mampu mengemas paket perjalanan wisata dengan melibatkan banyak sektor di dalamnya, seperti akomodasi, transportasi, toko suvenir, hingga restoran.
“Ya, itu memang pekerjaan travel agent. Kalau pihak hotel paling hanya bisa promosikan tempatnya saja, mereka tidak bisa merekomendasikan bisnis wisata lainnya,” ujarnya.
Pauline menambahkan, travel agent juga memegang peranan terpenting dalam mempromosikan pariwisata Indonesia di luar negeri. Sebelum pandemi COVID-19 terjadi, travel agent memiliki peran paling aktif untuk mengikuti pameran pariwisata berskala internasional.
“Kami ini yang selalu ikut pameran dan mempromosikan Indonesia beserta destinasi di dalamnya. Kami juga bisa meyakinkan partner kami dari negara lain untuk bisa datang dan membawa tamu ke Indonesia,” ungkapnya lagi.
Oleh sebabnya, Pauline berharap Menparekraf baru ini dapat memerhatikan nasib travel agent dan tour operator. “Dari segi revenue atau penyetoran pajak mungkin terhitung kecil ya karena memang margin profitnya tidak besar. Tetapi, bisnis travel agent ini multiplier effect-nya sangat besar,” dia menambahkan.
KOMENTAR
0