Kabupaten Sleman terletak di kaki Gunung Merapi sisi selatan. Wilayah ini merupakan satu dari lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan panorama alam yang memesona. Sleman memiliki sekitar 30 desa wisata terbaik di Pulau Jawa, yang layak untuk paket wisata insentif.
Bagi penikmat panorama alam pedesaan khas lereng Merapi, Desa Wisata Pentingsari atau sering disebut dengan “Dewi Peri” dapat menjadi pilihan. Lokasinya sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Merapi, tepatnya di Desa Umbulharjo, Cangkringan.
Di desa ini, wisatawan dapat menginap dan berwisata, sekaligus mengikuti aneka paket belajar, seperti mengolah kopi merapi secara tradisional. Menyeruput kopi racikan sendiri sambil menikmati suasana desa tentu memberikan sensasi tersendiri. Desa ini juga menyuguhkan paket belajar yang jarang didapat oleh wisatawan di tempat lain, seperti belajar jamu herbal, pembuatan aneka wayang suket (rumput), atau aneka anyaman janur.
Sementara itu, di Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Kecamatan Turi, wisatawan dapat memilih wisata susur sungai melewati jembatan goyang, gubug hujan, dan area perkebunan salak. Selain dapat menyantap langsung salak pondoh di kebun, wisatawan juga dapat menikmati makanan olahan salak, seperti dodol salak, keripik salak, bahkan tumis salak.
Desa Wisata Sidoakur dan Desa Wisata Sukunan menawarkan ekowisata 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Sesuai semboyan 3R, di sini wisatawan dapat mempelajari bagaimana warga desa mendaur ulang barang bekas menjadi berbagai kerajinan tangan yang unik. Wisatawan juga dapat menikmati atraksi kesenian tradisional, seperti Cokekan, Dandang Gula, dan Gejog Lesung di desa ini.
Bagi mereka yang merindukan suasana pedesaan masa lalu, datanglah ke Desa Wisata Grogol yang berada di desa Margodadi Seyegan. Di sini, wisatawan dapat belajar tarian tradisional atau karawitan. Tidak hanya itu, wisatawan pun dapat belajar membuat wayang atau membatik, mulai bagaimana memilih kain hingga mempelajari motif batik tertentu.
Selain batik, wisatawan juga dapat berkreasi dengan kain tenun di Desa Wisata Gamplong, di Desa Sumberahayu Moyudan. Alat yang digunakan masih tradisional, alias alat tenun bukan mesin (ATBM). Selain menawarkan teknik menenun tradisional, ada juga paket belanja dan belajar membuat aneka tas rajut serta aneka kerajinan tangan, seperti pigura, tempat tisu, dan hiasan dinding.
Sementara bagi wisatawan yang ingin berbelanja dan belajar membuat kerajinan dari anyaman bambu, Desa Wisata Brajan di Kecamatan Seyegan dan Desa Wisata Sendari Kecamatan Mlati merupakan pilihan yang tepat. Kerajinan yang dibuat di desa ini umumnya berupa peralatan dapur, tutup saji meja makan, hiasan dinding, kap lampu, hingga meja dan kursi santai.
Untuk menikmati pesona desa wisata di Sleman, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Tarifnya sekitar Rp150.000 per orang, sudah termasuk biaya menginap di rumah warga dan makan dengan menu tradisional tiga kali sehari. Inilah yang membuat desa wisata Sleman cocok sebagai wisata insentif atau pertemuan dalam skala kecil dan menengah. Mulai dari pertemuan keluarga, arisan, temu alumni atau reuni, orientasi mahasiswa baru, atau kegiatan pemerintah dan korporasi dapat dilakukan di sini. Bahkan, desa wisata di Sleman kerap digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar stasiun televisi maupun rumah produksi (PH).
Pacu Adrenalin dengan Jip Off Road Merapi
Di Sleman, Anda juga dapat memacu adrenalin dengan mencoba wisata off road di Gunung Merapi. Soal biaya, Anda tidak perlu khawatir, operator dapat menyesuaikan bujet dengan aneka paket. Salah satu pengelola wisata off road di Merapi ada yang menawarkan paket short-trip berbiaya Rp350.000 dengan durasi sekitar 1-1,5 jam. Bila memilih paket ini, wisatawan akan diajak menyusuri jalur off road mulai dari Tiago Putri Kaliurang, Museum Gunung Merapi, Kali Opak, Dusun Petung, Batu Alien, museum mini Rumahku Sisa Hartaku, Bunker Kaliadem, dan kembali ke Kaliurang.
Bagi yang tidak puas dengan short trip dapat memilih medium trip dengan menyusuri Kali Gendol, sungai yang menjadi aliran material erupsi Gunung Merapi. Tidak hanya itu, perjalanan berdurasi 2-2,5 jam ini juga melintasi permukiman warga yang hancur saat erupsi merapi dan ditambah rute short trip tentunya.
Mengunjungi Gunung Merapi rasanya masih kurang lengkap tanpa mengenal lebih dekat Mbah Marijan, juru kunci sekaligus ikon Gunung Merapi. Pemandu wisata penyedia jasa off road dengan senang hati menjelaskan mengenai almarhum Mbah Marijan. Paket ini merupakan long trip berbiaya Rp450.000. Menurut pengelola, paket long trip ini berdurasi sekitar 3-3,5 jam, dan rutenya melalui jalan yang dilalui medium dan short trip.
Pada puncak off road, wisatawan diajak menikmati matahari terbit di kawasan Kaliadem, di lereng merapi yang sunyi. Bagi yang berminat, pengelola jasa off road juga menawarkan paket sunrise berbiaya Rp400.000. Namun, Anda harus bersiap-siap menembus dinginnya pagi, dengan memulai perjalanan tepat pukul 04.00 WIB.
Harga paket dan rute wisata jip tersebut hanya satu contoh saja, ada juga pengelola yang menawarkan paket serupa dengan harga yang bervariasi, tetapi secara umum relatif murah. Misalnya, paket Rp300.000 per jip untuk menyusuri rute di kawasan wisata Kaliurang, mulai dari Museum Gunung Merapi, Gardu Pandang, Taman Wisata Kaliurang, Gua Jepang, Museum Budaya Jawa Ulen Sentalu, sambil menikmati kuliner khas Kaliurang, seperti sate kelinci dan jadah tempe. Paket ini berdurasi 2-2,5 jam. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan, setiap peserta wajib mengenakan helm standar dan dibekali alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Wisata jip di Gunung Merapi mulai berkembang setelah erupsi Merapi pada tahun 2010 lalu. Saat ini, ada sekitar 300 lebih jip yang beroperasi di kawasan lereng Merapi bagian selatan tersebut. Selain keindahan panorama alam Merapi, wisatawan juga dapat merasakan sensasi tersendiri saat off road dengan jip Willys peninggalan perang. Satu jip biasanya berisi empat orang. Wisata ini tentu tidak diperuntukkan bagi anak-anak.
Sleman, Cocok untuk MICE
Kabupaten Sleman dengan kompleksitas dan kekayaan destinasi wisata serta kulinernya sudah tentu mengundang banyak wisatawan, baik wisatawan domestik maupun asing. Sebagai daerah dengan pariwisata yang semakin maju, Kabupaten Sleman telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai, yang diperlukan oleh wisatawan, termasuk di antaranya adalah hotel.
Sebagai sarana akomodasi bagi wisatawan, saat ini Sleman memiliki 34 hotel bintang, 135 hotel non-bintang, dan 256 pondok wisata. Wisatawan yang berkunjung ke Sleman, selain bertujuan untuk menikmati keunikan destinasi wisata juga sudah banyak yang sengaja mengagendakan MICE. Dengan tersedianya cukup banyak hotel, Sleman dinilai cocok untuk agenda MICE dari berbagai lembaga, organisasi swasta, maupun pemerintah.
Selain hotel, desa wisata juga siap mengakomodasi MICE untuk skala kecil dan menengah. Hal ini akan menjadi alternatif bagi penyelenggara MICE. Selepas mengikuti agenda MICE, tentunya wisatawan dapat mengunjungi tempat-tempat wisata yang akan memberikan sensasi dan pengalaman mengesankan.
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Sleman
Jl. KRT. Pringgodiningrat, No. 13, Beran
Tridadi, Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
T. +62274 869613
Penulis: Erwin Gumilar
KOMENTAR
0