Potensi MICE di Jakarta Semakin Diperkuat

Thursday, 12 December 24 Bonita Ningsih

Jakarta semakin memposisikan dirinya sebagai destinasi utama dalam kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) di Indonesia. Hal ini terjadi lantaran Jakarta memiliki lokasi strategis, infrastruktur kelas dunia, hingga kekayaan budaya yang menarik perhatian banyak wisatawan domestik maupun internasional.

Terletak di persimpangan Asia Tenggara, Jakarta, dapat dengan mudah diakses dari berbagai belahan dunia melalui bandara internasional yang dimilikinya. Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma dioperasikan untuk menampung banyak penerbangan internasional maupun domestik setiap harinya. 

Selain ketersediaan bandara internasional, Jakarta, juga memiliki ragam venue MICE kelas dunia mulai dari pusat konvensi hingga hotel mewah. Tempat-tempat tersebut dilengkapi dengan teknologi terkini dan dapat mengakomodir acara dari segala ukuran.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah hotel berbintang di Jakarta sudah mencapai 448 dengan total 57.116 kamar pada tahun 2023. Jumlah tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan industri MICE di Jakarta. 

Sebagai pendukung kegiatan MICE, Jakarta, juga menawarkan ragam atraksi budaya, tujuan belanja, hingga wisata kuliner bagi wisatawan. Delegasi dapat menjelajahi lingkungan kota yang dinamis, situs bersejarah, pertunjukan tradisional, dan keindahan alam selama berada di Jakarta.

Untuk memperkenalkan potensi tersebut, Direktorat MICE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengadakan famtrip dengan mengundang beberapa media internasional ke Jakarta. Media asal Singapura, Malaysia, dan Hong Kong diajak untuk melihat fasilitas MICE yang berada di Surabaya, Bandung, hingga Jakarta.

Awak media diajak untuk berkunjung ke beberapa tempat penunjang MICE di Jakarta, yang juga menjadi lokasi terakhir dalam kegiatan famtrip tersebut. Gelora Bung Karno (GBK) menjadi salah satu lokasi kunjungannya karena dinilai memiliki banyak venue untuk menggelar kegiatan MICE. 

BACA JUGA:   Mencari Jawara Baru Banten

Memiliki area seluas 279,1 hektar, GBK, dapat mengakomodir berbagai acara melalui Istora Senayan, Tennis Indoor, Stadion Akuatik, dan yang terbaru Indonesia Arena. Fasilitas tersebut menjadikan GBK sebagai tempat populer untuk kegiatan olahraga nasional dan internasional, pameran, konferensi, konser, dan pertemuan berskala besar lainnya.

Kompleks GBK juga menghadirkan Jakarta Convention Center (JCC) yang menjadi tempat utama acara skala besar, pameran, dan konferensi. Didirikan tahun 1992, JCC, memiliki aula luas, fasilitas modern, dan lokasi strategis sehingga menjadi pilihan utama dalam menggelar MICE nasional maupun internasional.

Dengan luas sekitar 30.000 meter persegi, JCC, menawarkan aula bergaya teater bundar (Plenary Hall), dua aula pameran (Exhibition Hall A & B), Assembly Hall, dan aula perjamuan (Cendrawasih Room). Terdapat juga lobi utama yang luas dan lobi bawah yang nyaman, ruang VIP dan lounge, serta sepuluh ruang pertemuan lainnya yang dapat dikonfigurasikan untuk memenuhi kebutuhan acara tertentu.

Venue MICE lainnya yaitu Jakarta International Expo (JIEXPO) menawarkan fasilitas modern dan ruang yang luas untuk acara besar hingga pameran dagang. JIEXPO dibangun di atas lahan seluas 44 hektar dengan luas area pameran 100.000 meter persegi. 

Ruang pameran ditawarkan dengan ukuran fleksibel mulai dari 2.000 hingga 50.000 m2. Area pameran dalam ruangan dibagi menjadi dua bagian yaitu East Wing dan West Wing. East Wing terdiri dari Hall A, Hall D1, dan Hall D2. Aula-aula ini terhubung dan tersedia hingga 20.000 m2.

BACA JUGA:   Arashiyama, Pesona Hutan Bambu, Kuil, dan Taman Kera

Kehadiran venue MICE di Jakarta terus mengalami pertumbuhan, seperti lahirnya Nusantara International Convention Exhibition (NICE). Berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2, pembangunan NICE direncanakan akan rampung pada September 2024. 

NICE digadang-gadang akan menjadi pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia dengan lahan seluas ±40 hektar. Terdapat tiga gedung pameran dan area outdoor seluas 30.000 meter persegi dengan total luas bangunan kurang lebih 30 hektar. 

Secara keseluruhan terdapat 11 exhibition halls dengan kondisi hall 1 hingga 8 terhubung tanpa pemisah. Tersedia juga area sewa yang mencapai kurang lebih 120.000 meter persegi sudah termasuk atrium seluas 13.200 meter persegi dan 18.200 meter persegi area pre-function.

Kegiatan MICE juga dapat ditunjang di hotel-hotel berbintang salah satunya di Swissôtel Jakarta PIK Avenue. Hotel bintang 5 ini berlokasi strategis yaitu hanya 15 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), dapat dicapai dari Tol Bandara dan Tol Lingkar Luar.

Swissôtel Jakarta PIK Avenue memiliki 412 kamar tamu yang dilengkapi kamar mandi dengan pancuran, Wi-Fi gratis, TV layar datar, serta kulkas mini, dan fasilitas pembuat teh dan kopi. Fasilitas lainnya yang ditawarkan meliputi restoran, kafe/bar, kolam renang luar ruangan, pusat kebugaran, dan spa. 

Fasilitas bisnis yang ditawarkan hotel ini adalah sembilan ruang pertemuan, dua lounge, amfiteater, dan area pra-fungsi yang trendi. Grand Ballroom merupakan ballroom hotel terbesar di Jakarta Utara dengan kapasitas hingga 3.000 tamu.

BACA JUGA:   Sesaji Rewanda, Tapak Tilas Sunan Kalijaga di Goa Kreo

Beberapa destinasi wisata juga telah disiapkan untuk melengkapi kegiatan MICE yang digelar di Jakarta. Salah satu destinasi yang sudah lama berdiri di Jakarta adalah Kota Tua atau biasa dikenal Batavia Lama.

Kota Tua Jakarta merupakan kawasan bersejarah yang menyimpan segudang cerita tentang masa lalu Indonesia. Kota Tua menjadi saksi bisu perjalanan panjang Jakarta sejak masa penjajahan hingga menjadi ibu kota negara.

Daya tarik utama yang ditawarkan Kota Tua adalah bangunan yang bergaya arsitektur Belanda. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Mandiri, hingga Pelabuhan Sunda Kelapa.

Destinasi lainnya yang dapat dikunjungi adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebuah taman budaya di Jakarta Timur. Diresmikan tahun 1975, TMII, merupakan gambaran kecil Indonesia yang memamerkan beragam budaya, tradisi, dan keindahan alam negara ini.

Taman budaya ini memiliki paviliun yang mewakili 34 provinsi di Indonesia dengan menonjolkan arsitektur, pakaian, tarian, dan kerajinan tradisional. Pengunjung dapat berjalan-jalan santai di desa-desa mini ini dan merasakan gaya arsitektur, kerajinan, dan adat istiadat yang unik dari berbagai daerah.