Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (ASTINDO) kembali akan menggelar ASTINDO Fair pada 24 hingga 26 Maret 2017 di Jakarta Convention Center. Acara yang telah memasuki tahun ketujuh ini juga akan diadakan secara bersamaan di Surabaya, yang akan digelar di Atrium I Supermall, Pakuwon Mall.
Elly Hutabarat, Presiden ASTINDO, mengatakan, ASTINDO terus berupaya untuk menjadi pameran wisata terdepan dan terlengkap di Indonesia sehingga mampu menjadi referensi terbaik bagi masyarakat Indonesia dalam merencanakan perjalanan wisata domestik maupun internasional. Elly mengatakan, pada ASTINDO Fair 2017 akan ada sesuatu yang berbeda dibandingkan perhelatan sebelumnya, yakni lebih memasarkan 10 “Bali Baru” yang merupakan prioritas dari Kementerian Pariwisata. Pada edisi sebelumnya, ASTINDO Fair lebih fokus memasarkan destinasi bahari di Indonesia.
“ASTINDO Fair kali ini menyasar untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Untuk tujuan berlibur di domestik yang menjadi sasaran antara lain Bali, Lombok, Danau Toba, Belitung, dan Raja Ampat. Sementara itu, untuk liburan ke luar negeri, tujuannya masih ke Eropa, Amerika, Thailand, Malaysia, dan Jepang,” kata Elly.
Menurut Elly, pada tahun ini diprediksikan Jepang menjadi tujuan favorit wisatawan dari Indonesia, sebab Jepang memiliki destinasi yang menarik, dan pemerintahnya juga gencar mempromosikan pariwisata Jepang.
Selama tiga hari, ASTINDO Fair 2017 akan menampilkan beberapa kegiatan menarik, antara lain atraksi kebudayaan Indonesia dari berbagai provinsi, talk show bagi peserta ASTINDO Fair 2017, baik dari maskapai penerbangan maupun travel agent, serta promo paket perjalanan menarik di setiap stan peserta ASTINDO Fair 2017.
Ika Nazaruddin, Public Relation Manager PT PactoConvex selaku pelaksana acara, mengatakan, perhelatan ASTINDO Fair 2017 menggunakan lahan yang lebih luas dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni menjadi 11.463 meter persegi dari sebelumnya hanya 5.731,5 meter persegi.
Ika menjelaskan, perhelatan ASTINDO Fair 2017 di Jakarta dan Surabaya memiliki program yang tidak jauh berbeda, yakni sama-sama memasarkan destinasi 10 pariwisata prioritas. Yang membedakan antara ASTINDO Fair 2017 di Jakarta dengan di Surabaya hanyalah pasarnya. “Masyarakat di Jakarta mayoritas lebih memilih untuk berlibur, apabila dipersentasekan sebanyak 80 persen memilih berlibur dibandingkan untuk bisnis, sedangkan kalau di Surabaya perbandingannya 50:50 untuk bisnis dan berlibur,” kata Ika.
ASTINDO Fair 2017 diikuti 150 peserta, 60 travel agent, 13 maskapai penerbangan, serta 17 badan promosi domestik dan internasional. Panitia penyelenggara menargetkan ASTINDO 2017 dikunjungi 150.000 orang dengan target transaksi Rp200 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dikunjungi 105.000 orang dan hasil transaksi Rp160 miliar.
Penulis: Ahmad Baihaki
KOMENTAR
0