Festival Arsitektur ARCH:ID akan segera dilaksanakan pada tanggal 14-17 Juli 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang. Pameran arsitektur dan konferensi ini merupakan persembahan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang bekerja sama dengan PT Citra Inovasi Strategi (CIS) Exhibition.
R. Arief Sofyan Rudiantoro, Direktur PT CIS Exhibition, mengatakan bahwa ARCH:ID telah memasuki tahun keduanya setelah sebelumnya sempat terhambat akibat pandemi COVID-19. Namun, dengan semangat yang tinggi dari pihak penyelenggara dan para arsitektur, acara ini dapat terlaksana secara offline dengan target pengunjung 12.000 orang.
“Pameran ini pertama kali digelar tahun 2020, namun, dua minggu setelah kami selesai acara Indonesia langsung lockdown. Lalu 2021 mau jalan, tapi, ternyata belum bisa karena pandemi. Jadinya, baru bisa terlaksana tahun ini,” kata Arief dalam konferensi persnya di Jakarta pada 28 Juni 2022.
Dalam hal ini, pihak penyelenggara akan menyiapkan serangkaian program selama acara berlangsung untuk menarik perhatian para pengunjung. Dengan demikian, pihak penyelenggara mengklaim bahwa ARCH:ID meruoakan pameran dan konferensi internasional terbesar di Indonesia yang berkaitan dengan arsitektur.
“Pameran arsitektur ini sudah banyak digelar di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan lainnya. Alhamdulillah, sekarang sudah ada di sini dan menjadi ajang terbesar di Indonesia,” kata Toton Suhartanto, Wakil Ketua Panitia ARCH:ID 2022.
Selain menjadi yang terbesar, Toton, mengatakan ARCH:ID akan menghadirkan sesuatu yang spesial bagi para pengunjungnya. Nantinya, stan pameran ARCH:ID akan dirancang khusus oleh arsitek terkenal sehingga dapat menghasilkan visual yang mengagumkan.
“Kita bukan bikin pameran yang sifatnya hanya etalase saja, tetapi, semuanya dikurasi dan didesain langsung oleh arsitek terkenal. Jadi, isi pamerannya bukan hanya pajangan dan produk jualan saja,” ucap Toton lagi.
Keunggulan lain yang ditampilkan ARCH:ID juga terdapat pada tema yang diusungnya yaitu Sebentang, Serentang, Segendang. Tema ini dimaksudkan sebagai sebuah refleksi dari keberagaman praktek dan produk arsitektur yang ada di Indonesia.
Tema ini merupakan hasil pemikiran tiga orang kurator yang merupakan arsitek ternama dari berbagai daerah Indonesia yaitu Ary Indra dari Salatiga, Ramadhoni Dwipayana dari Medan, dan Hermawan Dasmanto dari Surabaya.
“ARCH:ID kali ini melibatkan semua arsitek dan industri dari seluruh penjuru Indonesia. Kami lihat banyak arsitek, ragam industri, dan cara berpraktek yang menarik untuk disampaikan kepada khalayak luas. Makanya, kami mengambil tema tersebut,” ungkap Ramadhoni yang hadir secara virtual pada kesempatan yang sama.
Ia menjelaskan, Sebentang diartikan sebagai gambaran yang luas bahwa Indonesia memiliki banyak arsitek dari berbagai negara. Kemudian Serentang diartikan dengan jarak yang lebih dekat atau intim. Sedangkan, Segendang merupakan sebuah keharmonisan dari segala sesuatu.
“Jadi, ARCH:ID nantinya akan menghadirkan heterogenitas dalam praktik arsitektur dari seluruh Indonesia,” Dhoni menambahkan.
KOMENTAR
0