Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong Provinsi Riau memperbanyak event pariwisata berstandar nasional untuk meningkatkan pendapatan daerah dan indeks kebahagiaan masyarakat di provinsi berjuluk “bumi lancang kuning” itu.
Demikian dikatakan Arief saat menghadiri Festival Pacu Jalur 2019 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan di Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Rabu (21/8/2019). Menurutnya, semakin banyak event diselenggarakan di sebuah daerah, maka kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat setempat akan semakin meningkat.
“Banyak event seperti Festival Pacu Jalur sebelumnya yang masuk daftar Calender of Event (COE) nasional. Mereka memenuhi 2 persyaratan awal, yaitu Creative Value dan Consistency. Namun, itu saja tidaklah cukup. Harus didukung aspek lain agar kesejahteraan masyarakat setempat semakin meningkat.” katanya.
Ia juga mengatakan, berbagai event seperti Festival Pacu Jalu 2019 harus memenuhi aspek Commercial Value. Artinya, harus ada arus wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk. Sebab, kehadiran wisman sangat mendukung perekonomian masyarakat.
Untuk menaikan Commercial Value, ia menegaskan perlunya branding Festival Pacu Jalur yang harus dilakukan secara masif dan kontinyu. Alokasi anggaran untuk event dan branding harus memiliki porsi seimbang atau sama yakni 50 persen banding 50 persen.
“Dari slot tersebut, pre-event harus dimaksimalkan hingga 70 persen. Sisanya 20 persen untuk on event, lalu post event diberi alokasi sekitar 10 persen. Sebab, fungsi post event hanya untuk maintenance saja,” katanya.
Untuk Pariwisata Riau, Menpar tidak khawatir dengan Atraksi nya. Ada Budaya (Pacu Jalur, Bakar Tongkang), Alam (Ombak Bono) yang sangat unik.
Sementara itu, wisman ke Riau naik signifikan. Pada Tahun 2018 sebesar 146.935 wisman atau naik 43,1 persen dari Tahun 2017 yang hanya 102.645 wisman.
Selain itu, Riau sudah menjadi TOP 3 Wisata Halal di Indonesia. Dulu tidak masuk perhitungan, sekarang menjadi salah satu yang terbaik.
“Positioning halal di Pariwisata tidak ada masalah, contoh nya NTB yang wisata halal nya maju dengan jumlah wisman yang besar,” katanya.
“Provinsi Riau ini telah di tetapkan sebagai wisata halal oleh Kementerian pariwisata, kami berharap kementerian lebih dapat mempromosikan pariwisata di Riau”, ujar Gubernur Riau H. Syamsuar.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kuansing H Halim mengatakan, Festival Pacu Jalur 2019 memiliki sejarah yang panjang.
Pacu Jalur tahun ini merupakan penyelenggaraan ke 116 tahun dan menjadi salah satu tradisi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi Riau yang pada awalnya berupa pesta rakyat pada abad 17 dalam rangka memperingati hari ulang tahun Ratu Helmina dari Belanda.
Kemudian beralih untuk memperingati hari besar Islam. Seiring perkembangan zaman, Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. “Jalur” berarti perahu besar yang terbuat dari sebatang kayu bulat tanpa sambungan dengan kapasitas 45-60 orang pendayung (anak pacu).
Festival Pacu Jalur masuk ke dalam Calendar of Event Nasional pada 2017, 2018, dan 2019. Pemerintah setempat, berkomitmen untuk kembali memasukan Pacu Jalur dalam Top 100 CoE Nasional Tahun 2020.
KOMENTAR
0