Pemerintah Kota Bitung, Sulawesi Utara, didukung oleh Kementerian Pariwisata kembali menyelenggarakan Festival Pesona Selat Lembeh 2017 yang akan diadakan pada 6-10 Oktober 2017 di Kota Bitung. Festival yang memasuki tahun kedua penyelenggaraannya ini bertujuan untuk mempromosikan mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bitung yang telah ditetapkan sebagai international hub sea port, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan industri dan perdagangan, kota pelabuhan internasional, kota perikanan, kota konservasi alam, serta kota pariwisata dunia.
Maximiliaan Jonas Lomban, Wali Kota Bitung, mengatakan, Selat Lembeh memiliki potensi pariwisata kelas dunia berupa wisata bahari, flora, fauna, industri, budaya, dan wisata sejarah yang dapat dipromosikan di tingkat nasional maupun mancanegara. Maximiliaan mengatakan, wisatawan asal Cina yang datang ke Manado biasanya meneruskan perjalanan ke Kota Bitung, dan hal itu menambah khazanah kota Bitung untuk pariwisata.
“Lembeh itu memiliki pesona laut yang tidak dimiliki daerah lain. Di Selat Lembeh, untuk baharinya, mereka (wisatawan) katakan unik dan aneh. Mungkin kalau indah sudah ada di kota lain,” ujar Maximiliaan.
Pada tahun 2014, total wisatawan yang berkunjung ke Bitung, baik itu wisatawan asing maupun nusantara, mencapai 25.000 orang. Lalu, pada 2016 jumlahnya naik dua kali lipat menjadi 50.000 wisatawan, dan pada tahun ini ditargetkan akan dikunjungi 100.000 wisatawan.
Esthy Reko Astuty, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, mengatakan, dukungan yang diberikan pada Festival Pesona Selat Lembeh 2017 berupa promosi, mulai dari sebelum acara hingga saat penyelenggaraan. Untuk menjaring wisman, dirinya menyarankan agar lebih dikuatkan konten lokalnya untuk mengangkat kearifan lokal. Sebagai contoh, Bitung dikenal dengan industri perikanan, semisal parade kapal itu bisa dikaitkan dengan festival yang diikuti para nelayan.
“Ini adalah festival bahari yang potensial. Meskipun baru diadakan dua kali, diharapkan festival ini menjadi semakin besar dengan nuansa lokalnya lebih diangkat,” ungkap Esthy.
Audi, Sekda Bitung, mengatakan, Festival Pesona Selat Lembeh 2017 ingin menjadi sebuah festival yang unik dan mempunyai ciri khas. Ia menyampaikan, kota Bitung ingin menampilkan roh Kota Bitung, yakni parade kapal.
“Apabila di daerah lain festival diadakan di jalan raya, kita akan adakan parade kapal di laut yang ada pada pembukaan hari pertama. Akan ada 1.000 kapal berukuran kecil hingga besar yang melintasi Selat Bitung. Tahun ini Festival Pesona Selat Lembeh 2017 akan didukung angkatan laut, kapal-kapal perang pun juga akan diikutsertakan,” ujar Audi.
Sebagai kota bahari, Selat Lembeh memiliki 95 titik selam dengan kedalaman laut hingga 40 meter sehingga segala macam jenis kapal bisa masuk. Parade kapalnya sendiri akan berlangsung di sepanjang dua kilometer di Selat Lembeh.
“Kita ingin seluruh pengunjung akan berada di sisi sebelah kiri, di situlah letak keramaiannya, supaya memberikan penghormatan kepada penonton,” ujar Maximiliaan.
Pada 2016, Festival Pesona Selat Lembeh diikuti 20.000 peserta, dan pada tahun ini ditargetkan akan diikuti hingga 30.000 peserta. Festival Pesona Selat Lembeh 2017 juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain, seperti lari 10K, pentas seni budaya, kompetisi foto bawah air dan di darat, festival kuliner, lomba renang Selat Lembeh, lomba perahu hias, rekor MURI menari Manekin terbanyak (kabasaran pato), parade yacht, festival tuna, dan perayaan menyambut HUT Kota Bitung sebagai puncak acara.
KOMENTAR
0