Food & Hotel Indonesia 2019 Dukung Indonesia jadi Barometer Sektor Kuliner dan Perhotelan

Wednesday, 24 July 19 Harry
Food & Hotel Indonesia 2019

Food & Hotel Indonesia 2019 ke-15 akan dimulai pada 24-27 Juli 2019 di JIExpo Kemayoran. Diselenggarakan oleh Pamerindo Indonesia, acara ini mempertemukan lebih dari 1.300 produsen dan pemilik bisnis dengan lebih dari 30.000 end users dari 41 negara. Merek-merek terkemuka yang berpartisipasi di antaranya adalah Diamond, Twinings, Mulwarra Export, Amroon, Nuova Simonelli, illy Coffee, Supresso Coffee, Dilmah, Riedel, Hatten Wines, Bahana Genta Viktory, David Roy Indonesia, Lady Americana, Nestle Indonesia, King Koil, Cooking Systems, Restomart Cipta Usaha, Saint James, dan Indoguna.

“Memimpin sektor kuliner dan perhotelan selama lebih dari 28 tahun yang menjangkau lebih dari 50 kategori, selain memamerkan produk, kami membuka peluang partner bisnis lewat negosiasi langsung selama pameran. Kami berkomitmen mendukung percepatan bisnis yang berkelanjutan sekaligus membawa sektor-sektor andalan agar bersinar di kancah global,” ujar Astied Julias, Event Director Food & Hotel Indonesia 2019.

BACA JUGA:   FESTInFest Kick Off Kalender Event 2018

Di tahun 2018, sektor makanan dan minuman di Indonesia telah tumbuh sebesar 7,91 persen, menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di sektor ini. Kopi spesial Indonesia telah meningkatkan posisinya di dunia, hingga kini Indonesia diakui sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Columbia.

A. Syafrudin, Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI), menambahkan, kopi Arabika merupakan kopi dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia, berkat dukungan penuh dari teknologi baru. “Kami hadirkan terobosan mesin kopi dengan tujuan untuk mengoptimalkan standar kopi spesial di Indonesia. Terobosan ini termasuk mesin roasting kopi, espresso, hingga peralatan manual brewing. Mengingat standar konsumen Indonesia yang tinggi terhadap kualitas kopi spesial, teknologi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekspor di Indonesia secara signifikan,” ujar A. Syafrudin.

BACA JUGA:   PHRI BikeTour Seri ke-4 digelar di Yogyakarta

Indonesia telah dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia 2019 versi Global Muslim Travel Index. Itulah sebabnya, sektor kuliner perlu mengembangkan makanan olahan halal sebagai sektor potensial di Indonesia. “Yang harus dipastikan, semua proses produksi pangan memenuhi jaminan standardisasi halal. Karenanya, dibutuhkan kerja sama yang solid antara regulator, pemerintah, dan produsen agar sukses di sektor ini. Lewat pameran ini, kami menghadirkan platform untuk memperkaya pengetahuan masyarakat agar terobosan produk halal dapat terus dilakukan hingga menembus standar internasional,” ujar Supandi, Ketua Masyarakat Standardisasi (MASTAN), salah satu asosiasi di pameran tersebut.

BACA JUGA:   Menparekraf Harap Art Jakarta Gardens Mampu Menumbuhkan Ekonomi Kreatif Indonesia

Dengan tujuan mengedukasi masyarakat, Food & Hotel Indonesia 2019 juga menyelenggarakan sesi seminar dengan mengundang asosiasi terkemuka sebagai pembicara. Topik-topik yang akan diangkat di antaranya adalah “Produk Halal Indonesia Menuju Tren Pasar Global” yang dibawakan oleh Masyarakat Standardisasi (MASTAN) bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), serta topik mengenai “Kemasan dan Branding dalam Menghadapi Industri 4.0” oleh Federasi Pengemasan Indonesia (FPI).

Terobosan lainnya di industri bakery, peralatan, teknologi servis kuliner, interior, dan hospitality akan kembali ditampilkan oleh Pamerindo Indonesia dalam pameran bertajuk Food Hotel Indonesia (FHI) Hotel Restaurant and Café (Horeca) yang akan digelar Juli 2020 mendatang.