Pernikahan di mata masyarakat Jawa adalah momen yang sakral, karena itu dirayakan dalam sebuah seremonial dengan tata cara yang runut, kaya makna dalam setiap bagiannya, serta penuh estetika.
Pada perhelatan Gebyar Pernikahan Indonesia 2019 yang akan digelar pada 8-10 Februari 2019 di Kartika Expo Centre, Balai Kartini, Parakrama Organizer sebagai penyelenggara acara akan menghadirkan “Parade Pengantin Nusantara” dengan tema “Pengantin Jawa” persembahan Royale Wedding. Salah satu yang akan ditampilkan adalah tradisi pernikahan dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang mempunyai tradisi perkawinan megah yang bernama “Paes Agung Kanigaran Jogjakarta”. Prosesi pernikahan yang diadopsi dari budaya keraton ini menjadi dambaan para calon pengantin. Setiap detail upacara pernikahan mengandung filosofi, mulai dari make up, baju adat calon pengantin serta keluarga besar, pembawa acara, susunan acara yang sesuai adat yang ketat, dekorasi gebyok khas Yogyakarta, menu jamuan yang disajikan, hingga musik atau hiburan yang mengiringi acara.
Tata rias dan busana pengantin menjadi ciri khas utama prosesi pernikahan ini, di mana setiap rangkaian terdapat pakem atau aturan yang ketat yang harus dipatuhi. “Paes (make up) pengantin putri, busana kain Jawa dan aksesori yang dikenakan kedua pengantin, beberapa di antaranya bermakna kesucian, kehormatan, persatuan, dan harapan akan kebahagiaan,” ujar Rostanti dari SISS The Wedding.
Gebyar Pernikahan Indonesia yang memasuki tahun ke-10 ini bertemakan “Asmaradana Pengantin Jawa”, dan akan dihadiri 150 ekshibitor yang merupakan vendor pernikahan terdiri dari venue, katering, dekorasi, busana, aksesori, tata rias adat, dan fotografi. Tiket masuk ke acara ini adalah sebesar Rp25.000.
KOMENTAR
0