Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan National Association of Music Merchants (NAMM) Show yang berlangsung pada 24-27 Januari 2019 di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat (AS). Dihadiri oleh 115.000 pengunjung dari 139 negara dengan potensi transaksi sebesar US$10 miliar, NAMM merupakan salah satu pameran industri musik terbesar di dunia.
Keikutsertaan Indonesia dalam acara itu bukan tanpa alasan. Pada periode Januari-Oktober 2018, ekspor peralatan musik Indonesia ke Amerika mencapai US$137,2 juta, meningkat sekitar 2,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk pengeras suara (amplifier), nilai ekspornya sebanyak US$61,6 juta atau meningkat 1,23 persen. Sementara itu, untuk produk tas perlengkapan alat musik nilai ekspornya mencapai US$ 231,8 juta atau meningkat 50,85 persen.
Pada kesempatan itu, Indonesia menghadirkan beberapa produsen musik, seperti Stephallen Guitars yang telah berpartisipasi di NAMM Show sejak tahun 2011. Adapun produk yang ditampilkan ialah Neoclassic Series. Kemudian ada Sugar Amps yang menampilkan produk amplifier yang terbuat dari kayu sonokeling.
Peserta lain adalah Sjuman Instruments yang menampilkan gitar seri Starchild 2018 dan New Stratosphere Starchild 2018. Sjuman Instruments adalah hasil karya musisi ternama Indonesia Aksan Sjuman yang mengawali karier bermusiknya sebagai pemain drum Dewa 19. Selain itu, Paviliun Indonesia juga diramaikan oleh produsen asal Bandung, Dr. Case, yang menghadirkan tas untuk alat-alat musik seperti gitar, drum, dan perlengkapan alat musik lainnya.
Dalam acara tersebut, keempat produsen itu berhasil membukukan transaksi sebesar Rp19 miliar. “Nilai ini masih akan terus bertambah mengingat beberapa buyer masih dalam tahap negosiasi. Keberhasilan ini menunjukkan produk-produk alat musik Indonesia semakin mendapatkan tempat di pasar AS,” kata Antonius A. Budiman, Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA).
KOMENTAR
0