Pemerintah bersama para pelaku terkait terus berupaya untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia. Dalam hal ini, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) menjadi salah satu platform terbaik untuk mewujudkan hal tersebut dan mengembangkan ekonomi serta keuangan syariah dunia.
ISEF terselenggara atas inisiatif dari Bank Indonesia yang saat ini telah memasuki tahun kesembilan. Kemudian, pada tahun 2019 Bank Indonesia telah bersinergi dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) untuk menghadirkan kegiatan modest fashion di setiap acara ISEF.
Setiap tahunnya, ISEF, selalu menghadirkan sesuatu yang baru pada sektor fesyen Indonesia khususnya berkaitan dengan busana muslim. Oleh sebabnya, penyelenggaraan ISEF merupakan sebuah wujud dari inovasi, sinergi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Hal baru yang dihadirkan pada tahun ini adalah mengubah nama ISEF sektor fesyen menjadi Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST). Sesuai namanya, IN2MOTIONFEST diharapkan dapat ajang yang memiliki semangat baru untuk membawa karya-karya terbaik industri fesyen muslim Indonesia ke skala global.
Perubahan nama tersebut terjadi ketika Bank Indonesia menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia untuk berkolaborasi menyukseskan acara di tahun ini. Dengan nama baru ini, diharapkan sejumlah kementerian lainnya juga dapat segera bergabung dalam acara IN2MOTIONFEST yang akan digelar pada 5-9 Oktober 2022 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta.
“Setelah acara ini berjalan beberapa tahun, ternyata Kemenkop UKM mau bergabung. Dari awal pun mereka sudah percaya bahwa modest fesyen menjadi kekuatan industri fesyen Indonesia untuk dipamerkan ke dunia. Makanya, kita setuju untuk bergabung dan melakukan rebranding ISEF,” ujar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), saat konferensi pers di Jakarta pada 29 September 2022.
Ita Rulina, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, mengatakan bahwa IN2MOTIONFEST merupakan upaya bersama untuk mendorong sektor industri halal Indonesia khususnya di sektor modest fashion. Melalui fashion show di IN2MOTIONFEST, diharapkan dapat memajukan industri halal Indonesia serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan semangat kebersamaan, fashion show di ISEF lahir kembali, reborn, rebranding dengan nama baru. Tujuannya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai rujukan modest fashion dunia, kita harus sama-sama bergerak ke sana mulai sekarang,” ungkap Ita.
Fixy, Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, mengatakan sebagai negara dengan populasi masyarakat muslim yang besar sudah seharusnya Indonesia menjadi trendsetter modest fashion dunia. Untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan seperti halnya yang tengah dilakukan oleh Kemenkop UKM dalam IN2MOTIONFEST.
“Dengan jumlah penduduk muslim yang banyak, menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia untuk fesyen muslim. Jika kita menjadi pasar terbesar, tentu kita bisa menjadi lead. Apalagi, kita punya kekuatan yang besar dari para desainer-desainer yang bagus dan berbakat,” jelas Fixy.
Fixy meyakini bahwa para desainer lokal dan pelaku UMKM di Indonesia memiliki inovasi dan kualitas terbaik dalam menghasilkan karya fesyen muslim. Hasil karyanya tidak kalah dengan desainer dari luar negeri sehingga diperlukan panggung yang lebih luas lagi salah satunya melalui IN2MOTIONFEST.
“Kami harap IN2MOTIONFEST dapat menjadi wadah bagi para desainer anak bangsa untuk bersaing di pasar global. Kami harap gaung IN2MOTIONFEST bisa terdengar di seluruh pelosok negeri dan didukung bersama oleh seluruh stakeholder industri modest fashion kita,” ucapnya lagi.
IN2MOTIONFEST 2022 hadir sebagai etalase produk-produk fesyen muslim unggulan Indonesia yang inovatif dan siap untuk merambah pasar global. Perhelatan IN2MOTIONFEST 2022 akan menghadirkan rangkaian fashion show yang menampilkan 163 desainer fesyen dan jenama aksesoris.
Terdapat 1.256 koleksi dari karya jenama dan desainer yang mewakili berbagai asosiasi fesyen tanah air. Beberapa di antaranya adalah dari IFC, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesian (APPMI), Ikatan Perancang Busana Muslim (IPMI), perwakilan dari sekolah-sekolah mode di Indonesia. Ada juga anggota IKRA sektor fesyen dan aksesoris, binaan dari Kemenkop UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan.
“Dalam sehari akan ada empat slot fashion show yang dimulai dari pukul 11.00 WIB. Setiap satu slot akan ada 9 desainer dan masing-masing desainer akan menampilkan 8 koleksi,” kata Ali.
KOMENTAR
0