ISEF Virtual Lebih Sukses Dibanding ISEF Konvensional

Wednesday, 04 November 20 Bonita Ningsih
ISEF 2020

Pandemi COVID-19 membuat penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 harus digelar secara virtual. Meski demikian, pihak penyelenggara dan pendukung acara lainnya tetap optimistis dapat menggelar ISEF yang ketujuh kali ini. ISEF 2020 diselenggarakan atas komitmen Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC), dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).

Semangat pihak penyelenggara telah dibuktikan dengan kesuksesan ISEF 2020 yang berhasil mencatat transaksi sebesar Rp5,03 triliun. Transaksi tersebut terdiri dari kesepakatan pembiayaan, komitmen transaksi business to business, transaksi ritel business to consumer, dan komitmen wakaf produktif.

Rangkaian kegiatan ISEF 2020 dimulai sejak kick-off pada 7 Agustus 2020 dan berakhir pada 31 Oktober 2020. Kesuksesan acara ini juga didukung oleh berbagai kalangan yang terlibat, seperti 777 pelaku usaha, 165 desainer, dan 2.551 peserta kompetisi. Acara ini juga menghadirkan 211 kegiatan yang dilakukan secara virtual, seperti webinar, konferensi virtual, workshop, talk show, business coaching, business matching, tabligh akbar, kompetisi, fashion show, hingga pertunjukan budaya.

BACA JUGA:   Festival Pacu Jalur Memacu Turisme Riau

Salah satu acara ISEF 2020 yang menarik perhatian khalayak luas ialah kegiatan Modest Fashion ISEF 2020. Masih dengan konsep virtual, kegiatan ini dihadirkan dalam bentuk virtual fashion show Modest Fashion ISEF 2020. Beragam gaya busana fesyen muslim yang tengah menjadi tren dunia ditampilkan dalam acara tersebut.

Diana Yumanita, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, mengatakan, konsep virtual ini ternyata membawa berkah tersendiri. Menurutnya, virtual fashion show ini semakin memperluas jangkauan informasi terkait fesyen muslim Indonesia ke mata dunia.

BACA JUGA:   Promosikan Destinasi Halal Indonesia melalui WIEF

“Jika sebelumnya fokus kegiatan ini hanya terpusat di Jakarta dengan jumlah peserta terbatas, maka melalui penyelenggaraan virtual ini bisa menjangkau peserta domestik maupun internasional secara lebih luas dan efisien,” ujar Diana.

Diana juga menambahkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini dilakukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah sektor fesyen muslim di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi terutama bagi sektor UMKM yang terkena dampak pandemi COVID-19.

“Potensi pasar fesyen muslim memang masih terbuka lebar, namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fesyen muslim Indonesia harus mampu adaptif menghadapi perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global,” jelasnya lagi.

BACA JUGA:   Lady Bikers akan Mempercantik IIMS Motobike Expo 2019

Untuk keseluruhan acara, ISEF 2020 mampu menghadirkan pengunjung sekitar 431.000 orang di dalam sebuah platform khusus. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan ISEF 2019 yang hanya diikuti oleh sekitar 40.000 pengunjung. Selain itu, jumlah pengunjung dari platform virtual ISEF terintegrasi dapat mencapai sekitar 166.000 pengunjung yang berasal dari 93 negara.