Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali berpartisipasi dalam pameran pariwisata terbesar dunia Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin 2023 yang berlangsung pada 7 hingga 9 Maret 2023 di Berlin Expo Center, Messe Berlin, Jerman.
Pada acara tersebut, Kemenparekraf memfasilitasi 64 industri pariwisata untuk mempromosikan dan menjual berbagai paket wisata. Industri tersebut terdiri dari penyedia jasa akomodasi (hotel) dan travel agent atau tur operator dari Indonesia.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf, mengatakan, tema yang diangkat Indonesia pada ITB Berlin kali ini adalah “Visit Wonderful Indonesia 2023: Explore Our New Destinations” yang fokus pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Tujuan utamanya adalah untuk mencapai target tahun 2023 dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai angka 7,4 juta kunjungan,” kata Sandiaga.
Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, menambahkan, Kemenparekraf juga mengangkat desa wisata dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi pasca-pandemi yang sejalan dengan prinsip ekowisata. Saat ini, Indonesia memiliki 100 desa wisata yang sudah terkurasi dan siap dikunjungi wisatawan.
Untuk mempromosikan bumbu dan makanan khas Indonesia, Kemenparekraf mengembangkan program “Indonesia Spice Up The World (ISUTW)” yang juga diperkenalkan di ITB Berlin 2023. Program ini diharapkan dapat membantu berkembangnya jaringan restoran Indonesia di luar negeri sebagai media gastrodiplomacy untuk mencapai target nilai ekspor bumbu dan rempah sebesar US$2 miliar dan mengaktivasi 4.000 restoran di luar negeri pada tahun 2024.
“Semua ini diharapkan dapat diangkat dan diperkenalkan kepada dunia internasional melalui event besar ITB Berlin 2023. Meskipun tidak ada event B to C seperti beberapa tahun sebelumnya, namun diharapkan para pelaku industri yang ikut serta dalam event ini dapat menjual lima DPSP melalui aktivitas bisnis yang dilaksanakan dan bisa mencapai target potensi transaksi ITB Berlin 2023 ini sebesar 300.000 pax dan target devisa sebesar Rp5,2 triliun,” kata Ni Made.
Untuk diketahui, pada tahun 2022, capaian pariwisata Indonesia cukup menggembirakan dengan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara mencapai angka hampir 5,5 juta kunjungan dari target 3,6 juta. Kemudian 703 juta pergerakan wisatawan nusantara dari target 600 juta pergerakan.
Devisa wisata nusantara mencapai angka US$5,2 miliar yang melebihi target US$1,7 miliar. Dan nilai tambah sektor parekraf Indonesia menembus angka Rp1,276 triliun. Selain itu, nilai ekspor parekraf Tanah Air mencapai angka US$24,5 miliar.
KOMENTAR
0