Konferensi Musik Indonesia Menjadikan Ambon sebagai Kota Musik

Thursday, 15 February 18 Ahmad Baihaki
Konferensi Musik Indonesia

Yayasan Rumah Beta bekerja sama dengan Dyandra Promosindo serta didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan TVRI untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan Konferensi Musik Indonesia (KAMI). Acara yang berlangsung pada 7-9 Maret 2018 ini akan diadakan di Taman Budaya Ambon, Maluku.

Glenn Fredly, Ketua Komite Konferensi Musik Indonesia, mengatakan, konferensi ini diadakan bertujuan sebagai suatu wadah bagi pelaku industri musik untuk dapat berdiskusi secara langsung agar menciptakan suatu pembaruan ekosistem musik yang berkelanjutan.

Konferensi Musik Indonesia akan dihadiri sekitar 350 delegasi yang terdiri dari pelaku musik profesional, pemerhati musik, akademisi, hingga dari pengusaha dan perwakilan pemerintah.

“Konferensi ini digagas secara kolektif. Diharapkan ekosistem musik lebih seimbang antara membangun ekonomi dan menyejahterakan industri musik maupun sektor yang terkait,” ujar Glenn.

BACA JUGA:   Dimeriahkan 118 Musisi, Synchronize Fest 2018 Tampilkan Panggung XYZ

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dyandra Promosindo karena telah mendukung program ini. Dyandra sendiri berkeinginan besar untuk memajukan industri musik Indonesia karena kegelisahan dalam kemajuan industri musik ini sudah sampai pada promotor maupun penyelenggara,” kata Glenn.

Untuk agenda konferensi sendiri akan membahas beberapa topik, di antaranya Memajukan Musik Sebagai Kekuatan Ekonomi Indonesia Di Masa Depan, Tata Kelola Industri Musik Digital, Musik dalam Pemajuan Kebudayaan, Musik Diplomasi dan Pariwisata, serta Musik Sebagai Alat Perdamaian Dan Pemersatu.

Sebagai penutup acara Konferensi Musik Indonesia 2018, pada 9 Maret 2018 bertepatan dengan Hari Musik Nasional, Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir untuk menutup acara tersebut, dan laporan konferensi akan disampaikan pada puncak acara tersebut.

BACA JUGA:   IIMS 2024 Targetkan Rp5,3 Triliun Transaksi

Pada Konferensi Musik Indonesia juga akan ada beberapa penampilan musik, di antaranya kolaborasi Maluku Bamboo Orchestra dengan Kunokini (World Music), serta A Fine Tuning Creation (Electronica), lalu ada Maluku Hip Hop Community yang berkolaborasi dengan Tesla Manaf (gitaris Jazz Eksperimental), serta penampilan Ridho Hafieds dan Bing Leiwakabessy yang akan berkolaborasi dengan Dira Sugandi dan Lea Simanjutak.

Pemilihan kota Ambon sendiri dilakukan karena melihat potensi-potensi yang ada di Maluku. Musik sudah menjadi bagian hidup masyarakat Ambon, dan sejalan program pemerintah dalam mengembangkan kembali sekolah musik serta rumah rekaman.

BACA JUGA:   Pengunjung Jakarta Fair Minggu Ketiga Tembus 2,5 Juta Orang

Glenn mengatakan, tujuan konferensi ini diselenggarakan adalah untuk menjadikan Ambon sebagai menjadi Kota Musik. Ke depannya, Konferensi Musik Indonesia akan diadakan dua tahun sekali sebagai wujud konsistensi memajukan industri musik Indonesia.

Sementara itu, Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif, mengatakan, industri musik merupakan bagian terpenting dari ekonomi kreatif.

Konferensi Musik Indonesia 2018 akan mengangkat tema “Nada Suara Untuk Indonesia”, dan pada puncak acaranya akan tampil 100 pemain keyboard dan 100 vokalis nasional.