KTO Jakarta Gelar Gathering & Virtual Tour di Kota Bandung

Thursday, 16 September 21 Harry
KTO Jakarta Gelar Gathering & Virtual Tour

Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta menggelar gathering & virtual tour di Bandung pada 10 September 2021. Dwita Rizki Nientyas, Marketing Manager KTO Jakarta, mengungkapkan, melalui event gathering dan virtual tour ini, KTO ingin membangun jaringan dan silaturahmi antara agen perjalanan Korea Selatan dengan stakeholder pariwisata di kawasan Bandung dan Indonesia pada umumnya.

Gathering dan virtual tour kali ini juga menyampaikan kondisi ter-update Negeri Gingseng, meskipun saat ini Korea masih menutup border-nya untuk semua turis asing, termasuk Indonesia, sebagai upaya untuk mengendalikan pandemi COVID-19.

“Tapi Pemerintah Korea terus melakukan campaignOur Hearts are Always Open’, yang berarti mereka akan selalu menunggu kedatangan turis dengan tangan terbuka walau kondisi border saat ini ditutup,” jelas Kiki.

BACA JUGA:   Event Timor de Belitong: Upaya Pemerintah Belitung Timur Mengangkat 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Dibalut Kearifan Lokal

Selain itu, Korea Selatan juga terus tingkatkan fasilitas muslim friendly. Hal ini terkait dengan penduduk Indonesia yang mayoritas muslim, serta banyak turis Indonesia yang menanyakan tentang fasilitas ramah muslim di Korea.

“Kami dari KTO Jakarta melakukan sosialisasi bahwa Korea terus berusaha melakukan perbaikan dalam mengakomodir wisatawan muslim dan mudah-mudahan pesan ini bisa sampai ke target wisatawan muslim kami,” ujar Kiki.

Pembangunan fasilitas muslim friendly yang dilakukan antara lain penyediaan tempat ibadah di berbagai tujuan wisata, hotel berbagai bintang, pusat perbelanjaan, bandara, dan lainnya.

“Ini merupakan bukti keseriusan pemerintah Korea dalam menggaet dan memikat wisatawan muslim dari Indonesia yang terbukti salah satu negara pengirim wisatawan terbesar ke Korea,” jelasnya.

BACA JUGA:   IIMS Surabaya 2024 Catatkan Rp247 Miliar Transaksi

Korea saat ini memiliki 15 tempat beribadah bagi muslim. Tempat ibadah yang tidak permanen pun sudah ada di fasilitas umum, seperti bandara, hotel, information central, tempat perbelanjaan, dan tour spot sehingga kaum muslim tidak akan kesulitan saat akan beribadah.

Pemerintah Korea juga mengadakan event “Korea Restaurant Week” untuk mengatasi kendala dan kesulitan yang biasa dialami wisatawan muslim ketika berwisata di Korea, terutama ketika mencari makanan halal.

“KTO telah mengklasifikasikan restoran ramah Muslim ke dalam empat kategori sejak tahun 2016, supaya wisatawan Muslim semakin yakin dan mudah dalam memilih makanan selama berwisata di Korea,” urai Kiki.

Hanz Wibowo, Managing Director Hall36 Tour & Travel, mengatakan, “Kewajiban kita harus bisa mengedukasi ke customer, terutama dalam membedakan trip dan fasilitas makanan yang didapat. Terutama makanan no pork dan halal, harus paham sekali mengenai hal tersebut.”

BACA JUGA:   R.E.D Tampilkan Furnitur dari Bahan Daur Ulang

Ia menambahkan, meskipun suatu restoran telah mencantumkan logo “Pork Free” yang biasa menyediakan makanan olahan daging ayam atau daging sapi, dirinya pun harus mengetahui cara mengelolanya, seperti cara menyembelih atau cara memasaknya apakah menggunakan alat masak bercampur dengan olahan yang tidak halal.